Tahun 2017 menandai ke-12 kali Writing Competition diadakan bagi Beswan Djarum, yakni penerima Djarum Beasiswa Plus, mengaplikasikan ilmu dan soft skills yang telah diberikan sebelumnya.
Dibuka pada 24 Juli 2017, Writing Competition Beswan Djarum 2016/2017 kembali menjadi sarana serta wahana menuangkan gagasan dan mengolah kemampuan berpikir dalam bentuk esai dan presentasi, mempersembahkan gagasan pemecahan permasalahan yang terjadi di sekitarnya.
Setelah menjalani kompetisi regional di Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya pada 18-23 September 2017, Final Nasional Writing Competition Beswan Djarum 2016/2017 dihelat di Jakarta pada tanggal 4-5 Oktober 2017.
Sebanyak 16 finalis dari perguruan tinggi dari seluruh Indonesia berkompetisi secara sehat dalam mempresentasikan esai terbaik mereka.
Para finalis mempersiapkan esai terbaik berdasarkan kategori yang telah dipilih, yakni kategori Humaniora, Budaya, dan Ilmu Sosial, serta kategori Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Tidak ketinggalan, dewan juri yang kompeten turut dihadirkan guna menilai kualitas materi esai serta cara Beswan Djarum dalam menyampaikan presentasi. Dr. Ir. Bambang Sampurno, MT, Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, Msi serta Margareta Astaman mewakili pandangan ahli dalam bidang dari akademisi, praktisi bisnis, media dan pemikir/intelektual dalam melakukan penilaian mutu tulisan dan presentasi.
Beragam gagasan menarik telah dipersembahkan oleh Beswan Djarum.
Salah satunya Putri Khairunnisa dari Universitas Hasanudin mengungkapkan bahwa Writing Competition tidak hanya sebagai ajang untuk mencari prestasi namun juga wadah untuk unjuk diri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
"Saat ini Indonesia memiliki berbagai macam permasalahan. Menurut saya mahasiswa dengan jurusan kuliah dan passionnya masing-masing punya tugas serta tanggung jawab untuk mencari solusi dari setiap permasalahan yang ada. Bagi saya yang berkecipung di dunia kedokteran gigi, maka isu kesehatan mulut adalah hal yang utama. Begitu juga dengan teman-teman lainnya, memilih tema esai sesuai dengan minatnya tentang lingkungan, ekonomi, sosial, hingga budaya. Jadi masing-masing dari kami mampu menguasai dengan maksimal setiap materi yang dibawakan dan saling berbagi pengetahuan," jelas Putri.
Ayu Mawar Rini dari Universitas Gadjah Mada turus menegaskan bahwa selayaknya mahasiswa dapat mengembangkan setiap kemampuannya dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan terjun langsung ke masyarakat dan melihat fenomena sosial yang ada di sekitar.
"Jangan jadi mahasiswa yang apatis. Dengan terjun ke masyarakat misalnya, kita bisa terpantik untuk mengasah kepekaan pada sekitar, melihat potensi dari suatu masalah, membangun visi penyelesaian masalah dengan mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat di bangku perkuliahan. Di ajang Writing Competition, kami tuangkan semua hal itu dalam bentuk esai dan presentasi, sehingga orang lain dapat memahami dan ambil bagian menuntaskan berbagai isu permasalahan di Indonesia," ungkap Putri.
Berbagai gagasan telah hadir seperti solusi zat anti kanker, solusi herbal untuk melindungi gigi anak, serta pengembangan aplikasi media sosial anti cyber bullying.
Tidak hanya tentang menjadi yang terbaik, kompetisi ini turut menjadi ungkapan kepekaan diri Beswan Djarum 2016/2017 dalam menyikapi permasalahan dari berbagai aspek. Bagaimana sebuah ide dan inovasi mampu memberi pandangan berbeda dan ilmu baru untuk sekitar.
Pemenangnya adalah yang terbaik dalam menguraikan gagasan serta memberikan argumentasi solusi secara cerdas, kreatif, inovatif dan realistis
Kedepannya, Beswan Djarum siap menjadi tunas bangsa yang kritis, positif dan aktif membangun gagasan mewujudkan kemajuan bangsa.