Banyak orang bertanya bagaimana cara untuk menjadi yang terbaik diantara yang terbaik. Salah satu jawabannya adalah dengan menjadi diri sendiri.
Dengan menjadi diri sendiri, kita jadi lebih menghargai setiap kelebihan maupun kekurangan yang ada pada diri. Berusaha untuk terus memperbaiki diri dan kembangkan kemampuan yang ada. Hal ini juga yang diterapkan oleh para pemenang Writing Competition Beswan Djarum 2016/2017 untuk menaklukkan setiap tantangan.
Maria Cathalina Corina Susanto dari Universitas Airlangga menjadi juara pertama Writing Competition Beswan Djarum 2016/2017 kategori Humaniora, Budaya, dan Ilmu Sosial dengan gagasan “Prisoners Entrepreneurship Program: Program Pemberdayaan dan Pelatihan Keterampilan sebagai Upaya Mengembalikan Hak dan Kesejahteraan Mantan Narapidana”. Ia mengungkapkan bahwa semua finalis yang berjuang di final nasional memiliki kemampuan yang tidak perlu diragukan.
"Saya ucapkan syukur kepada Tuhan atas pencapaian ini. Awalnya saya tidak menyangka bisa memenangkan kompetisi ini karena jujur saya melihat teman-teman lain sangat siap dan telah melakukan yang terbaik dengan kemampuannya masing-masing. Hal inilah yang kemudian jadi pemicu agar bersaing secara sehat dan percaya pada kemampuan diri sendiri. Masing-masing dari kami membawakan tema yang menarik, sehingga bagaimana kami menyampaikan ide di depan jurilah yang jadi penentu akhirnya. Harus percaya diri."
Senada dengan Maria, Dewani Tediana Yusepany dari Universitas Pendidikan Indonesia selaku juara pertama Writing Competition Beswan Djarum 2016/2017 kategori Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tidak menyangka dirinya berhasil memenangkan kompetisi ini. Bagaimana dukungan orang-orang di sekitar mampu menguatkan Dewani hingga akhirnya menuntaskan esai bertemakan “Deteksi Gen BAPT sebagai Salah Satu Gen Biosintesis Zat Anti Kanker (Taxol) dari Kapang Endofit Kulit Batang.”
"Beberapa hal yang perlu dipersiapkan mahasiswa untuk mengikuti ajang kompetisi apapun sebenarnya adalah dengan tidak hanya belajar di kelas namun juga di tempat lain, misalnya aktif organisasi, komunitas, kegiatan seminar dan lain-lain sehingga kemampuan berpikir terus berkembang. Dengan berbagai kegiatan itu, kita juga jadi mengenal minat diri dan punya kepercayaan diri yang tinggi."
"Saya turut merasakan manfaat setiap pelatihan soft skills yang diberikan Djarum Beasiswa Plus karena tentu ilmu itu tidak didapatkan ketika di bangku perkuliahan. Minat dan ilmu yang sudah ada menjadi lebih terasah dengan soft skills yang tepat seperti bagaimana cara mengungkapkan pendapat di depan umum, berpikir secara kritis, dan jadi peka pada sekitar. Semakin percaya diri untuk maju," tandas Dewani.
Pemenang lain untuk kategori Humaniora, Budaya, dan Ilmu Sosial adalah Ayu Mawar Rini dari Universitas Gadjah Mada menjadi juara kedua dengan gagasan “Era Baru Penegakan HAM Indonesia.” Juara ketiga diraih I Ketut Dharma Putra Yoga dari Universitas Lampung dengan karya esai “Wisata Anti Narkoba Keliling (WISBALING): Sebuah Strategi untuk Mewujudkan Indonesia Bebas NARKOBA”.
Adapun untuk kategori Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Putri Khairunnisa dari Universitas Hasanuddin yang mengupas tema “Edible Film Bandotan sebagai Solusi Inovatif menuju Anak Indonesia Bebas Kerusakan Gigi 2030” menjadi juara kedua. Ilham Firdiyanto dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember menjadi pemenang ketiga, membawakan tema “AKUPOSITIF: Application Programming Interface (API) Filter Tweet melalui Analisis Sentimen Algoritma Naïve Bayes sebagai SOlusi Mencegah dan Mengurangi Kasus Cyber Bullying di Indonesia.”
Jadi jangan pernah ragukan kemampuan dirimu. Persiapkan diri sebaik mungkin dan jika sudah yakin dengan apa yang kamu miliki, percaya diri dan bersiaplah melangkah ciptakan prestasi demi prestasi, seperti teman-teman Beswan Djarum ini.