<< Kembali

2020-01-21 00:00:00

Grit: Terbentur Lalu Terbentuk

Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk. Kalimat ini diucapkan oleh salah satu tokoh revolusioner Indonesia, Tan Malaka. Pemilik nama asli Sutan Ibrahim ini mengingatkan kita tidak menyerah dalam perjalanan mencapai tujuan.

Pesan yang diberikan oleh Tan Malaka ini masih sangat relevan hingga sekarang. Margaret M. Perlis, kontributor www.forbes.com mengutip penelitian Angela Duckworth menyebutnya dengan istilah grit. Seseorang dengan karakter grit memiliki ketekunan dan gairah untuk menggapai tujuan dalam jangka panjang.

Sosok pemimpin memerlukan grit yang tinggi. Karena yang dilakukan oleh seorang pemimpin adalah menggerakan dan memotivasi orang lain untuk bersama-sama ke arah perubahan yang lebih baik.

Ada lima karakteristik grit yang harus dimiliki menurut Margaret:

1. Berani

Grit dan keberanian adalah setali tiga uang. Semakin tinggi grit seseorang, maka ia akan kian berani menghadapi berbagai macam tantangan. Ia akan siap menyelesaikan segala hambatan yang datang.

Dari rasa berani ini, pemimpin dengan grit bisa menjadi prediktor yang efektif melihat peluang kesuksesan. 

2. Pertimbangan matang

Meski pemberani, bukan berarti pemimpin dengan grit asal dalam bertindak. Secara cermat, ia mempertimbangkan resiko atas langkah yang diambil. Kemudian telah menyiapkan rencana-rencana untuk dijalani. Oleh sebab itu, ia akan tetap fokus di jalan mencapai tujuan.

3. Memiliki tujuan jangka panjang

Hal utama dari grit adalah bersungguh-sungguh dan konsisten mewujudkan capaian. Ia tetap konsisten dalam jangka panjang. Segala perubahan yang diinginkan, tentu tidak akan langsung terjadi. Semua berproses dan tiap tahap akan dihadapkan dengan tantangan berbeda. 

 

4. Tangguh

Terdapat tiga hal untuk mengukur ketangguhan seseorang: optimisme, kepercayaan diri, dan kreativitas. Tiga hal ini yang dibutuhkan untuk mengarungi tantangan zaman yang terus berubah. 

5. Kualitas yang baik tidak selalu tentang kesempurnaan

Pemimpin dengan grit  tidak harus selalu perfeksionis justru mencari yang terbaik. Memahami tiap kekurangan. Ia cukup fleksibel dalam menilai kesuksesan karena telah mengalami prosesnya. Merangkul kegagalan dengan tindakan yang lebih baik untuk berikutnya.

Grit bukan lahir dengan sendirinya. Sebagaimana dengan kepemimpinan seseorang, grit juga bisa diasah. Namun tidak dalam waktu yang singkat. Maka perlu mulai diasah sejak sedini mungkin.

Setelah mengikuti Character Building, pelatihan soft skills kedua yang diberikan oleh Djarum Beasiswa Plus adalah Leadership Development. Dalam pelatihan ini, para Beswan Djarum berkesempatan untuk praktek yang dibimbing oleh para pakar di bidangnya.