<< Kembali

2019-09-06 00:00:00

Pelajaran Berharga Melalui Group Assignment Test

Untuk menjadi penerima Djarum Beasiswa Plus, banyak tahapan yang harus di lewati. Mulai dari mempersiapkan berkas hingga tahap wawancara, para kandidat Beswan Djarum tidak boleh lengah dan menganggap enteng. Di kota-kota besar, tahap Group Assignment Test (GAT) seolah menjadi icebreaker bagi para peserta yang telah berhasil lolos tes tertulis. GAT merupakan aktivitas permainan yang di lakukan dalam kelompok untuk menguji kemampuan kandidat dalam menyelesaikan sebuah masalah. Pada tanggal 20 Agustus 2019, GAT pun kembali menjadi salah satu tahapan yang harus dilaluibagi para kandidat seleksi Djarum Beasiswa Plus di kota Malang.

Menurut aku, pengalaman aku kemarin saat Group Assignment Test itu seru banget. Sebelumnya aku belum pernah dengar soal games seperti ini apa lagi untuk tes beasiswa, jadi aku sangat senang bisa dapat pengalaman yang unik”, ucap Yuka, mahasiswi jurusan teknik industri dari Universitas Brawijaya. Rupanya, berkelompok dengan teman-teman baru bukanlah sebuah tantangan bagi Yuka; sebaliknya, ia malah sangat berterima kasih telah mendapatkan kesempatan tersebut. “Aku senang sekali dapat kesempatan untuk networking dengan mahasiswa dari jurusan dan universitas lain. Mungkin jika bukan karena GAT ini, kita tidak akan pernah bertemu”, lanjut Yuka.

Memang tidak semua memiliki pengalaman yang sama dengan Yuka. “Saya memang sebenarnya agak kaku dan kurang percaya diri. Namun, dari GAT pun saya belajar untuk menghadapi kekurangan tersebut. Dari aktivitas GAT sendiri saya harus berani berbicara, memberikan pendapat dan juga untuk bekerjasama dengan orang yang belum saya kenal”, jawab Sandi, mahasiswa jurusan teknik elektro dari Universitas Muhammadiyah Malang. Walau mengakui kekurangannya dalam berkomunikasi, Sandi pun tetap mendapatkan pelajaran yang sangat berharga.

Memang kunci agar dapat tampil baik dalam GAT adalah kerja sama tim. Bagaimana pun kemampuan bekerja sama merupakan hal penting agar sukses di dunia nyata. Baik di sekolah, di kampus maupun di tempat kerja nantinya, kita pasti akan harus mengerjakan sesuatu secara kelompok dan tidak selalu dengan orang-orang yang kita kenal sebelumnya. “Ke depannya, saya semakin mengerti betapa pentingnya menurunkan ego diri sendiri dalam mengerjakan sebuah tugas kelompok. Mudah-mudahan saya dapat menerapkan pelajaran tersebut dalam tugas-tugas kampus saya nantinya”, tutur Prayogo, mahasiswa jurusan teknik elektro dari Politeknik Negeri Malang.

Vania, mahasiswi jurusan akuntansi dari Universitas Machung juga berpendapat serupa, “Saya sadar bahwa seorang pemimpin itu juga harus bisa di pimpin dan juga harus bisa percaya dengan anggotanya; mampu percaya dan di percaya. Jujur saja selama menjalani permainan - permainan itu, mungkin karena terlalubersemangat, ego kami naik semua, sehingga banyak pendapat yang dikeluarkan namun tidak ada keputusan bulat. Awalnya kami bersemangat, namun di permainan kedua sebelum berakhir semangat kami mulai turun, meski akhirnya dapat naik lagi. Hal yang saya pelajari dari GAT adalah bahwa kita harus bisa memilih satu pemimpin yang bisa dipercaya”.

Selain mendapatkan pelajaran penting tentang kerja sama tim, para pesertajuga mendapatkan pengalaman untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru, dan berinteraksi dengan peserta lainnya yang belum pernah mereka kenal sebelumnya. Tentunya cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik juga akan berguna di masa depan. Yuka juga menyadari hal tersebut, “Pengalaman networking juga nantinya siapa tahu saja bisa membantu saya dalam membangun relasi di dunia kerja nanti. Sekarang saya sudah tidak malu-malu lagi untuk berkenalan dengan orang baru sehingga membangun relasi akan menjadi lebih mudah”, terangnya.

Setelah memberikan kesan-kesan pengalaman mereka, para peserta GAT bersemangat untuk memberikan saran-saran kepada calon Beswan Djarum di masa depan. “Dari aku sih tips-nya sangat sederhana; tetap be yourself di setiap saat. Jangan meniru orang lain, dan latihlah soft skills kamu sebelumnya agar dapat berkomunikasi dengan baik. Jangan lupa latihan psikotes untuk tes tertulis karena dalam kenyataannya akan lebih susah dari yang di bayangkan”, ucap Yuka. Prayogo pun melanjutkan, “Saran dari saya yang pertama jangan lupa belajar mengenai Tes Potensi Akademik dan Psikotes. Kemudian, jika kalian lolos ke tahap berikutnya, di dalam GAT, kalian harus lebih aktif memberi kontribusi kepada tim. Dan pastinya, jangan terlalu mementingkan ego sendiri”.