<< Kembali

2020-02-28 00:00:00

Trilogi Kepemimpinan untuk Menjadi Pemimpin Inspiratif

Trilogi kepemimpinan yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara merupakan dasar yang penting bagi seorang pemimpin. Bukan cuma tentang wibawa atau ketegasan, memimpin berarti memberi motivasi dan inspirasi bagi anggotanya.

Trilogi tersebut ialah Ing ngarso sung tuladha (di depan memberi teladan), Ing madyo mangun karso (di tengah membangun kehendak atau niat), dan Tut wuri handayani (dari belakang memberikan dorongan).

Pemimpin harus menjadi contoh bagi anak buahnya. Ia juga harus berjuang bersama anak buah. Serta ada saatnya pemimpin membiarkan anak buah melakukan sendiri.

Hal ini menjadi salah satu materi yang diasah dalam Leadership Development Beswan Djarum 2019/2020. James Gwee, motivator bisnis ternama asal Singapura, mengulik langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menjadi pemimpin inspiratif. Seperti sebelumnya, dalam sesi ini peserta juga dilibatkan secara interaktif.

Berikut tiga hal menurut James Gwee yang harus diasah untuk bisa menjadi pemimpin yang menginspirasi:

1. Pentingnya sebuah kesan pertama

Dalam sesi bersama Rico Anggara, Effective Oral Communication, Beswan Djarum 2019/2020 telah mengasah kemampuan mengemas dan mengomunikasikan apa yang dimiliki. Kemudian James Gwee menegaskan kembali bahwa pentingnya memberi kesan pertama yang baik.

“Kita harus memberi bahasa tubuh yang tepat. Interaksi melalui eye contact,” terang James Gwee. “Hal pertama yang kita terima adalah pembawa pesan. Baru setelah itu pesannya,” lanjutnya.

2. Mengenal karakter anggota

Kesan pertama tersebut memengaruhi tahap selanjutnya. “Komunikasi bisa dimulai karena saling tertarik dan adanya respect,” ujar James Gwee. 

Nah agar bisa menjadi pemimpin yang disukai, kita harus mengenal karakter-karakter dari tiap anggota. Untuk itu, James Gwee mengenalkan sebuah simulasi untuk mengenal karakter seseorang dengan membaginya menjadi empat: Dominant, InfluenceSteady, dan Compliant.

Pertama, karakter dominant cenderung apa adanya, tidak diplomatis, goal achievement, bertindak cepat, mau menang, suka ditantang, sehingga cenderung individualistik. Untuk memotivasi anggota dengan karakter dominant caranya dengan beri tugas dan target yang jelas dengan penghargaan yang nampak.

Kedua, karakter Influence. Mereka adalah orang-orang yang suka populer, menjadi pelawak, optimis, suka berkomunikasi. Mereka bisa membawa suasana yang positif dalam sebuah grup.

Ketiga, karakter Steady. Mereka yang gampang berempati dengan orang lain, suka menolong, dan suka menyesuaikan diri. Mereka lebih senang bekerja di balik layar dan mudah akrab. Umumnya, karakter ini akan tergerak bila dimotivasi dengan dijadikan andalan.

Terakhir, karakter Compliant yang teliti, rapi, sesuai aturan, terencana, menyelesaikan semuanya dengan baik, lebih tertutup. Hal paling penting dari karakter ini ialah ia tidak suka ada di depan.

3. Mengasah potensi anggota

Setelah mengidentifikasi karakter anggota, maka pemimpin akan lebih jernih untuk melihat potensi anggotanya. “Seorang pemimpin tidak akan bilang you are great sesudah suatu hal tercapai,” kata James Gwee. Tapi pemimpin akan selalu bilang, you are great untuk mendorong anggotanya bisa meraih capaian yang sesuai atau bahkan lebih tinggi.

“Jangan pernah ragu untuk bilang you’re capable of even better performance,” jelas James Gwee.

Saat ini, Leadership Development Beswan Djarum 2019/2020 masih berlangsung di dua kota yaitu Surabaya dan Yogyakarta. Pelatihan ini khusus diberikan pada penerima Djarum Beasiswa Plus.