Toxic words atau kata-kata beracun adalah kata-kata yang berpotensi merusak generasi muda. Perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan informasi menyebar dengan cepat. Umumnya, kata-kata ini sudah tersebar di berbagai media dan kerap digunakan oleh anak muda.
Dilansir dari laman YouTube Prof. Rhenald Kasali, ada 10 Toxic Word yang harus kita pahami maknanya lebih jauh, yaitu sebagai berikut:
1. Cuan
Cuan berasal dari Bahasa Hokian yang artinya profit atau hasil. Jika pikiran kita hanya terpusat pada uang, maka kita akan mengabaikan pondasi kehidupan. Pondasi kehidupan ini mencakup pendidikan, pengetahuan, ilmu, skill, pengalaman, gemblengan, network, dan kehormatan.
Selain itu, jika kita terus membicarakan "Cuan" terus menerus, kita akan menjadi pribadi yang perhitungan. Hal ini seperti dikatakan oleh pepatah inggris, "Penny wise pound stupid" yang berarti jika kita begitu perhitungan dan bicaranya adalah uang receh terus, akan mengakibatkan kita tidak berhasil mengejar "pound" uang yang lebih besar.
2. Quarter Life Crisis
Saat ini banyak anak muda mengalami early adulthood crisis, yaitu pada tahap dia mulai mencapai usia 18-25 tahun. Setelah itu, mereka mulai membandingkan diri dengan orang lain hingga merasa tak percaya dengan diri sendiri. Padahal, proses ini harus dihadapi, bukan dihindari.
3. Insecure
Insecure merupakan perasaan cemas atau kurang percaya diri. Mereka yang mengalami perasaan insecure akan merasa bahwa dirinya tidak sesuai dengan harapan orang di sekitarnya. Padahal, kita perlu memahami bahwa setiap orang selalu memiliki kekurangan dan tantangan yang berbeda-beda. Penyebab dari timbulnya rasa insecure adalah dari pengalaman yang berbeda-beda di masa lalu, bisa jadi ada pengalaman yang tidak menyenangkan dan berpengaruh hingga detik ini. Pengalaman-pengalaman tidak menyenangkan ini tentu harus kita bersihkan dengan cara self-healing atau pemulihan diri.
4. Passion
Kata passion sering disalah artikan dengan kondisi yang mudah tanpa hambatan ketika melakukan apa yang disukai. Banyak motivator yang mengungkapkan bahwa bekerja harus sesuai passion. Akan tetapi, tidak semua orang bisa bekerja dengan passion dan itu bukan berarti pekerjaan kita salah karena sebetulnya kita harus mencintai pekerjaan sehingga bisa menjadi passion.
5. Hustle Culture
Saat ini kita sebagai generasi muda dihadapi dengan perkembangan teknologi yang terus berkembang dengan pesat. Kita bisa melakukan multitasking dengan sangat mudah. Bagi sebagian orang, ini menyenangkan sekaligus melelahkan. Dikutip dari perkataan Elon Musk bahwa "Saat ini ada begitu banyak cara kita bisa kerja lebih menyenangkan, tetapi jika ingin mengubah dunia tidak mungkin dicapai jika hanya bekerja dalam waktu 40 jam perminggu. Oleh karena itu, untuk meraih keinginan, mau tidak mau kita harus meningkatkan kecepatan.
6. Toxic Workplace
Saat ini tidak dapat dipungkiri ada kantor-kantor yang dipimpin oleh seseorang yang memang toxic, yaitu para pemimpin yang selalu memberikan tekanan dan ancaman. Akan tetapi, ada juga kantor yang sebetulnya normal tetapi kita yang membuatnya terlihat seperti tempat yang toxic karena mudahnya merasa tertekan dan memiliki insecurity. Ketika ada permasalahan sedikit, mereka langsung menganggap tempat kerja tersebut tidak bagus.
7. Smart Work
Beberapa orang mengatakan, "Jangan bekerja keras, tetapi bekerja cerdas". Namun, kenyataannya bekerja keras dan cerdas harus dilakukan beriringan, butuh waktu dan usaha keras untuk mendukung kerja cerdas.
8. Passive Income
Prof. Rhenald Kasali menyarankan agar anak muda berinvestasi untuk pengembangan diri di usia muda untuk mendapatkan passive income di usia tua. Kita disarankan investasi dalam pendidikan, belajar dan membuka keterampilan baru, dan melengkapi diri dengan pakaian yang layak.
Usia muda waktunya untuk membangun relasi sebanyak mungkin dan dari situ kita akan memiliki pengetahuan, pengalaman, dan sebagainya. Setelah semuanya matang, akhirnya di usia 40 tahun ke atas barulah uang dapat bekerja untuk kita. Tentunya sah-sah saja jika di usia muda ingin investasi dalam bentuk saham, tetapi jangan dihabiskan hingga kehilangan lebih banyak karena kurangnya belajar.
9. Financial Freedom
Pandangan bahwa anak muda dituntut memiliki kebebasan keuangan (financial freedom) sebelum usia 30 tahun tidak bisa sepenuhnya dianggap benar. Kemungkinan besar pihak-pihak yang menyatakan hal tersebut mempunyai tujuan mencari pangsa pasar produk mereka.
10. Privilege
Privilege adalah status istimewa yang dimiliki orang-orang tertentu. Faktanya, privilege harus diiringi dengan usaha dan kerja keras. "Privilege tanpa usaha itu adalah nothing. Ibarat bola yang sudah berada depan gawang tidak ditendang sampai masuk sampai gol. Itupun belum cukup karena usaha, kerja, keras ini juga membutuhkan kesempatan. Tentu ada kesempatan dalam setiap saat kalau kita bisa melihatnya," Ucap Prof Rhenald Kasali.
***
Sobat Beswan Djarum, itu dia 10 Toxic Words yang harus kita waspadai akan meracuni pikiran generasi muda. Penting untuk tidak menelan mentah-mentah segala informasi meskipun berasal dari motivator. Balik lagi, kita dapat menyesuaikan dengan kondisi kita masing-masing.
Temukan Soft Skill Pedia edisi lainnya.
Ikuti terus media sosial resmi kami melalui: Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus), Twitter (@BeswanDjarum), LinkedIn (Djarum Beasiswa Plus), dan YouTube (Djarum Beasiswa Plus)