<< Kembali

2021-04-22 11:17:28

4 Langkah Menajamkan Kemampuan Berpikir Kritis

Dalam menghadapi tantangan masa depan yang kian kompleks ini tidak cukup hanya mengandalkan inteligensia saja. Kita perlu membekali diri dengan kemampuan berpikir kritis.

Dilansir dari tirto.id, profesor psikologi Igor Grossmann menyatakan bahwa orang-orang yang berpikiran kritis tak mengalami banyak hal buruk dalam hidupnya dan mempunyai hubungan sosial dengan masyarakat yang lebih baik.

Masih dari artikel yang sama, Heather A. Butler menyebutkan orang yang memiliki kemampuan berpikir kritis cenderung mempunyai keterampilan menganalisis dan mengevaluasi pernyataan, termasuk kemampuan mengambil keputusan serta memecahkan masalah.

Profesor psikologi ini menambahkan, siapa pun dapat memperbaiki kemampuan berpikir kritis, karena berpikir kritis itu bisa dilatih.

Pada artikel sebelumnya, telah dibahas pentingnya kritis saat mengutip tokoh atau pakar. Nyatanya, berpikir kritis tidak hanya diperlukan saat mengerjakan penelitian atau untuk pendidikan saja, tapi juga untuk kehidupan sehari-hari.

Ikuti langkah-langkah berikut untuk menajamkan kemampuan berpikir kritismu!

1. Waspada terhadap bias konfirmasi

Digambarkan oleh Harvard Business Review, bias konfirmasi adalah kecenderungan mengabaikan informasi yang bertentangan ketika mencari bukti untuk mengkonfirmasi pandangan asli kita.

Bias konfirmasi adalah salah satu kunci ‘bias kognitif’ yang dimiliki manusia, dan beroperasi pada tingkat bawah sadar. Hal tersebut memengaruhi kemampuan kita untuk memproses informasi. Biasanya muncul saat masalah yang bermuatan emosional. Tapi bisa saja terjadi kapanpun. Jadi jangan terburu-buru memutuskan. Bersiap dan terbukalah untuk mengubah pikiran.

2. Terbuka Pada Banyak Kemungkinan

Algoritma yang diciptakan oleh internet terus menggiring kita hanya pada apa yang kita kehendaki. Hal ini memengaruhi informasi yang kita konsumsi sampai membentuk pola kita berpikir.

Nah untuk terlepas dari jeratan tersebut, kita harus membiasakan diri untuk berpikir secara kompleks. Melihat tiap permasalahan dari berbagai sudut pandang. Bahwa solusi tidak hanya satu. Sehingga kebiasaan ini juga mendorong kita untuk berpikir secara kreatif.

3. Terapkan Empati Kognitif atau Empati Intelektual

Menempatkan diri untuk mencoba memahami apa yang dipikirkan oleh lawan bicara. Langkah ini cukup efektif terutama bila ada perselisihan dalam kelompok. Perdebatan bisa dibawa ke arah yang lebih produktif dibanding saling menjatuhkan.

Rasa empati akan tumbuh bila kita tidak merasa ‘paling benar’. Sehingga membuka kemungkinan lawan bicara kita bisa saja tidak salah. Dari sanalah muncul dialog.

4. Teliti Memeriksa Sumber

Hal yang paling standar, tapi juga yang tidak boleh terlewat. Mulai dari konteks, keberpihakan, hingga mencari pembanding. Langkah selengkapnya bisa dibaca di artikel berikut: Berpikir Kritis dalam Mengutip tokoh atau Pakar.

 

Keempat langkah ini bila diterapkan akan mengasah kemampuan berpikir kritis kita. Hasilnya, kita bisa menemukan solusi-solusi kreatif yang diharapkan mampu membawa perubahan. Tentu yang tak boleh terlewat ialah selain diasah, kemampuan berpikir kritis harus diterapkan.

Di Djarum Beasiswa Plus, para penerima beasiswa atau yang disapa Beswan Djarum mendapat kesempatan untuk mengaplikasikan secara langsung soft skills termasuk berpikir kritis. Mulai dari competition challenges, community empowerment, hingga international exposure.

Untuk kamu mahasiswa semester 4 di jenjang S1/D4, aktif berorganisasi, dan tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain, daftarkan dirimu sekarang juga! Akses langsung pendaftarannya di register.djarumbeasiswaplus.org.

Ikuti terus media sosial resmi kami melalui: Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus), Twitter (@BeswanDjarum) dan Youtube (Djarum Beasiswa Plus).

 

 

*Diolah dari:

1. https://tirto.id/orang-cerdas-belum-tentu-bersikap-bijak-cyiJ

2. https://www.bbc.co.uk/ideas/videos/five-simple-ways-to-sharpen-your-critical-thinking/p0929tns