<< Kembali

2022-01-14 00:00:00

Bagaimana Cara Agar Hasil Tidak Mengkhianati Usaha?

"Jika kamu mengharapkan kekecewaan, maka kamu tidak akan benar-benar kecewa."

Bagi pecinta film Marvel dan sudah menonton Spiderman: No Way Home, pasti familiar dengan kutipan dari Michelle Jones (MJ). Apakah kamu setuju dengan prinsip karakter yang diperankan oleh Zendaya ini?

Di pertengahan cerita, MJ meralat pemikirannya tersebut. Setelah mengalami banyak hal, optimisme kemudian muncul dalam dirinya. Ia berani menaruh harapan untuk usaha yang dilakukan bersama dengan sang super hero(es).

Kalau di Indonesia kita akrab dengan pepatah: hasil tidak akan mengkhianati usaha. Bisa dikatakan mirip dengan hukum Newton yaitu aksi sama dengan reaksi. Tapi seberapa yakin sih kamu akan hal itu?

Perjalanan hidup memang seringkali tidak mulus. Bahkan mungkin saja kita lebih banyak bertemu dengan hal-hal di luar ekspektasi -yang seringkali membuat patah harapan. Sedangkan dalam tiap usaha, harapan memegang peranan penting yang menjadi penyemangat kita untuk terus bangkit. Jadi cara agar hasil tidak mengkhianati usaha yaitu dengan menumbuhkan harapan.

Dalam bukunya bertajuk Grit: Kekuatan Passion + Kegigihan, Angela Duckworth memberikan tiga langkah rekomendasi untuk terus menyalakan harapan dalam diri. Akademisi dan Psikolog Amerika ini bertahun-tahun melakukan riset dengan tema grit atau diartikan sebagai ketabahan.

1. Memikirkan kembali tentang kecerdasan dan bakat

Pada langkah pertama ini, Angela mengutip psikolog Amerika lain yaitu Carol Dwek. Profesor psikologi ini meyakinkan orang-orang bahwa kecerdasan atau bakat apapun dapat ditingkatkan dengan upaya. Carol memberikan penjelasan tentang otak.

Hasil studinya menunjukkan fakta bahwa skor IQ tidak sepenuhnya tetap sepanjang hidup seseorang. Ia juga menjabarkan kalau otak sangatlah adaptif. Sama halnya dengan otot yang akan semakin kuat jika dilatih, otak akan berubah dengan sendirinya saat kita sedang berusaha menguasai tantangan baru.

Oleh sebab itu, menganggap gagal karena tidak berbakat bisa dikatakan tidak benar adanya. Ketika meyakini kembali bahwa kecerdasan dan bakat bisa dikembangkan dengan latihan, maka harapan akan terus menyala. Sehingga kita bisa meneruskan segala macam usaha.

2. Mempraktikkan bicara pada diri sendiri dengan optimis

Setiap orang memiliki keterbatasan. Bukan hanya keterbatasan bakat atau kecerdasan, tapi juga kesempatan. Menurut Angela, seringkali diri kita sendiri yang menetapkan keterbatasan itu. Ketika kita mencoba, kemudian gagal, lantas kita menyimpulkan tidak memiliki kemungkinan.

Balik lagi ke MJ. Setelah mengubah pola pikir dari pesimis menjadi optimis, MJ jadi punya harapan untuk bisa menyelesaikan tujuan awalnya. Harapan bertumpu pada ekspektasi bahwa usaha kita dapat memperbaiki masa depan kita. Dan harapan tidak memiliki keterkaitan dengan nasib baik seseorang. Harapan justru sangat berhubungan dengan tekad untuk bangkit kembali.

Kita bisa menyadari bahwa kata-kata optimis berpengaruh besar. Termasuk ketika kita terjatuh. Angela menceritakan pertemuannya dengan seorang ahli matematika, Rhonda Hughes. Rhonda menyebut sungguh tidak masuk akal kalau kemunduran tidak mematahkan semangat. Semua orang pasti mengalami patah semangat begitu gagal.

Kemudian Rhonda melanjutkan, “seharusnya kemunduran tidak mematahkan semangat saya dalam waktu lama. Saya akan bangkit kembali.” Begitulah optimisme yang harusnya di tumbuhkan dalam diri.

Menjadi Tabah

Untuk bisa menjadi tabah kita harus berpegang kuat pada visi besar kita. Karena menjadi tabah berarti kita sedang berinvestasi demi hasil di masa mendatang. Dan menjadi tabah berarti kita siap bila jatuh tujuh kali, maka harus bangkit delapan kali.

Ikuti terus media sosial resmi kami melalui: Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus), Twitter (@BeswanDjarum) dan YouTube (Djarum Beasiswa Plus).