<< Kembali

2024-01-05 07:00:00

Cerita Character Building Beswan Djarum 39: Menaklukkan Rasa Takut

Banyak perubahan positif yang dirasakan oleh Beswan Djarum setelah mengikuti Character Building di Cikole, Lembang. Hal ini diungkapkan oleh Cerry Hana Grace Pekey. “Saya termasuk anak yang cukup cepat merasa puas. Tapi setelah mengasah diri berhari-hari di sini, saya mengubah pola pikir saya. Ternyata saya bisa melewati batas kemampuan saya sebelumnya dan bisa dapat hasil yang jauh lebih maksimal,” ungkap Beswan Djarum dari Universitas Cendrawasih tersebut.

Senada dengan Cerry, Nicholas Hansen juga merasakan perubahan besar dari dalam dirinya. Beswan Djarum dari Universitas Sumatera Utara ini mengungkapkan, “awalnya saya itu takut akan ketinggian. Tapi begitu mencoba banyak simulasi di sini yang menguji rasa takut saya, saya berhasil menaklukkan rasa takut itu. Ternyata kalau saya yakin bisa, hal menakutkan sekalipun bisa saya lakukan.”

Selain mendorong potensi diri, Jovan Harya Pandita juga belajar untuk lebih disiplin. “Sebelumnya saya lumayan cuek dengan peraturan. Setelah dilatih di sini, kami dituntut untuk disiplin, semua hal diatur sedemikian rupa. Saya enggak menyangka ternyata saya bisa lebih teratur. Kebiasaan ini akan saya bawa ke kehidupan sehari-hari,” ucap Beswan Djarum asal Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta itu.

Teman baru se-Indonesia

Ketiga Beswan Djarum tersebut bertemu di Character Building Batch 3. Tidak hanya mereka, tapi ada ratusan Beswan Djarum lain yang berasal dari seluruh Indonesia.

Cerry merasa sangat luar biasa bisa berkenalan dengan mahasiswa dari berbagai daerah. “Teman-teman di sini punya karakter dan potensinya masing-masing yang bisa menjadi inspirasi saya,” lanjutnya.

Jovan juga punya cerita yang serupa. “Saya berkenalan dengan teman-teman dari Merauke dan Papua Barat. Ada Ricky, ada Samuel. Mereka semua baik-baik, kita saling mengenalkan asal daerah kita. Ini pengalaman pertama saya berkenalan dengan teman-teman dari timur.”

Mulanya Nicholas tidak menyangka bisa berdinamika bersama dengan mahasiswa berprestasi lainnya. “Bukan cuma dari Sumatera, ada Beswan Djarum Aceh, Jawa, Kalimantan, sampai Sulawesi. Kita benar-benar beragam di sini,” tuturnya.

Simulasi paling berkesan

Bagi Nicholas, Blind Man Walking menjadi simulasi yang paling berkesan. Di sini, Beswan Djarum berpasang-pasangan. Satu orang memberi arahan dari area tertentu. Satu orang lainnya akan diarahkan dengan mata tertutup dan harus berjalan di lintasan yang tersedia tanpa boleh menyentuh tali-tali pembatas. Di simulasi tersebut, Nicholas merasa diuji kemampuan untuk memberi arahan serta kemampuan mendengarkan menerima arahan.

Sedangkan menurut Cerry, simulasi yang paling menantang adalah Sky Run. Untuk menyelesaikan simulasi ini, Beswan Djarum harus berjalan atau berlari meniti balok besi yang sempit dari titik awal hingga akhir pada ketinggian 10 meter.

“Kita semua tuh kayak takut, karena enggak ada pegangan kecuali tali pengaman. Terus ada teman tim kami yang berhenti di tengah jalan, sudah gemeteran. Lalu kita yang di bawah sama-sama berdoa bareng, lalu juga memberi semangat. Akhirnya teman kami bangkit dan bisa menyelesaikan simulasi dengan baik,” cerita Cerry sambil tersenyum.

Jovan memiliki pengalaman yang berkesan di simulasi Fill The Water. Simulasi ini jadi yang pertama bagi Jovan dan timnya. Pada simulasi ini, satu tim Beswan Djarum harus mengeluarkan bola yang ada di dalam pipa yang memiliki banyak lubang. Alat yang digunakan juga pipa-pipa kecil yang berlubang. Beswan Djarum diperbolehkan menggunakan anggota tubuh sebagai bantuan. Tidak sedikit yang memilih membawa air di dalam mulut.

“Saya benar-benar syok, pagi-pagi langsung mandi lumpur. Proses isi airnya itu susah banget. Saya beberapa kali jatuh…”

Setelah rangkaian Character Building, selanjutnya Beswan Djarum 39 akan mengikuti Leadership Development yang akan dilaksanakan Januari 2024 mendatang. Tunggu cerita selanjutnya, ya!

Ikuti terus media sosial resmi kami melalui: Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus), Twitter (@BeswanDjarum), LinkedIn (Djarum Beasiswa Plus), dan YouTube (Djarum Beasiswa Plus)