<< Kembali

2023-09-09 09:00:00

Kenapa Ada Istilah Generasi Stroberi?

Di artikel sebelumnya, “Kamu Termasuk Generasi Stroberi?” Kita sudah mengetahui ciri-ciri dari generasi stroberi. Namun, kenapa sih generasi tersebut bisa muncul dan bagaimana cara mengatasi fenomena tersebut?

Prof. Rhenald Kasali mempelajari fenomena ini dan menganalisis penyebab fenomena tersebut muncul, yaitu sebagai berikut:

1. Orang tua saat ini cenderung memanjakan anaknya.
Hal ini membuat sang anak memiliki sifat ketergantungan pada orang tua sehingga mereka akan merasa kesulitan untuk memutuskan segala sesuatunya, baik dan buruk untuk diri mereka sendiri.

2. Orang tua yang sering kali memberi label atas perilaku anak.
Tindakan ini berpengaruh pada pola pikir anak sampai dewasa. Ketika orang tua memberikan label negatif seperti, susah diatur, si pemalas, dan sebagainya akan menyebabkan mereka merasa kurang percaya diri dan enggan untuk berjuang mendapatkan apa yang diinginkan karena mereka mengamini apa yang orangtua mereka pernah katakan.

Begitupula juga label positif seperti anak paling pintar, anak terhebat, dan sebagainya akan menyebabkan anak cenderung besar kepala dan merasa bahwa dirinya selalu benar.

3. Mendiagnosa diri sendiri, tanpa memeriksa ke ahli
Kemajuan teknologi saat ini membuat informasi yang kita dapatkan semakin tidak terbatas. Namun, tingkat literasi masyarakat masih rendah sehingga banyak dari generasi muda yang menelan informasi mentah-mentah tanpa mencari kebenaran dari informasi tersebut. Seperti halnya tentang kesehatan mental (mental health). Banyak yang cukup sadar tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Namun sayangnya, banyak dari mereka cenderung self diagnose.

4. Kecenderungan lari dari kesulitan ketimbang menghadapi dan menyelesaikan masalah
Kalau ada masalah harusnya kita hadapi dan selesaikan. Namun sayangnya, beberapa memilih lari dari masalah dan membuat semuanya semakin kompleks.

Lebih lanjut, Prof. Rhenald Kasali juga memberikan beberapa alternatif solusi atas fenomena di atas yakni:

1. Generasi muda perlu membekali diri dengan literasi yang baik.
Di zaman teknologi berkembang sangat pesat ini membuat kita sangat perlu untuk memproses dan memvalidasi setiap informasi yang diterima.
2. Hati-hati dalam melakukan self diagnosis.
Terkadang sosial media terlalu melebihkan informasi. Setiap masalah yang terjadi lebih baik langsung konsultasikan kepada ahlinya dan hindari melakukan diagnosis sendiri.
3. Peranan orangtua
Orang tua berperan penting dalam mendidik generasi muda. Hindari terlalu memanjakan anak berlebihan. Ajarkan konsekuensi jika melakukan kesalahan dan berikan pemahaman yang baik.
4. Peranan pendidik
Sebagai pendidik atau pengajar, kembangkan situasi menyenangkan dalam pelajaran. Hindari memberi label anak kurang cerdas hanya jika tidak menguasai bidang pelajaran tertentu karena potensi pada bidang lain masih terbuka lebar.

Sobat Beswan Djarum, itulah pembahasan terkait generasi stroberi. Pada dasarnya, setiap generasi memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Kini saatnya generasi terdahulu dan generasi masa kini saling bekerjasama menciptakan perubahan yang lebih baik. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

Temukan Soft Skill Pedia edisi lainnya.
Ikuti terus media sosial resmi kami melalui: Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus), Twitter (@BeswanDjarum), LinkedIn (Djarum Beasiswa Plus), dan YouTube (Djarum Beasiswa Plus)