ChatGPT merupakan chatbot yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau AI. Teknologi AI ini mempunya beberapa kecanggihan dan kemampuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari manusia seperti manusia sungguhan, selain itu dapat mengerjakan berbagai macam pekerjaan manusia, mulai dari membuat teks, menerjemahkan bahasa, sampai menjawab pertanyaan-pertanyaan rumit. Dilansir dari The Guardian, pengguna Chat GPT mampu menembus 100 juta dalam waktu dua bulan setelah teknologi ditemukan. Teknologi ini pertama kali ditemukan pada bulan November 2022.
Beberapa waktu lalu, Djarum Beasiswa Plus bertanya melalui fitur Instagram Stories terkait fungsi dari ChatGPT, jawaban yang diperoleh tentunya beragam. Ada yang mengatakan digunakan untuk membuat script, mencari referensi judul skripsi, membantu mengerjakan tugas, menanyakan tips-tips perkuliahan, membantu penyusunan kalimat, hingga hanya untuk mengobrol dengan AI di kala waktu senggang. Dari 1.636 audience yang menjawab, 83% mengatakan kehadiran ChatGPT sangat membantu dan 17% merasa belum terlalu butuh.
Dalam artikelnya, forbes.com menyebutkan bahwa ChatGPT akan mendorong lebih banyak kreativitas manusia. Namun, prinsipnya pengguna dari AI juga harus andal karena pertanyaan yang bagus akan menghasilkan analisis yang lebih baik. Kehadiran setiap
teknologi tentunya menimbulkan pro dan kontra. Lalu, bagaimana cara kita menyikapinya?
1. Mempelajari ChatGPT dan perkembangan AI
Hadirnya ChatGPT menimbulkan dua sisi pro dan kontra, ada yang menyebut bantuan, ada juga yang menjadikannya ancaman. Lalu apakah kita perlu merasa takut? Daripada rasa takut, lebih baik kembangkan rasa ingin tahu. Agar kita tidak tertinggal dengan perkembangan AI, kita dapat mempelajari terkait teknologi tersebut melalui berbagai buku, membaca berita, hingga mempelajari dari penelitian-penelitian ilmiah. Dengan banyaknya informasi yang kita ketahui, maka perubahan yang terjadi kedepannya dapat kita hadapi dengan siap.
2. Mengembangkan berbagai keterampilan
Salah satu ketakutan manusia dari hadirnya ChatGPT adalah beberapa pekerjaan mungkin akan terganti dengan teknologi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengembangkan keterampilan lain agar kemampuan kita tidak tergeser oleh AI di masa depan. Selain itu, jika kita menguasai berbagai keterampilan yang berbeda, kita dapat dengan mudah berpindah ke bidang lain yang lebih aman dari ancaman ChatGPT.
Pekerjaan yang berpotensi tergantikan oleh ChatGPT adalah pekerjaan yang bersifat rutin, seperti penulis, penerjemah bahasa, dan pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi. Oleh sebab itu, penting bagi kita mengembangkan soft skills lainnya seperti kemampuan berbicara di depan umum, kolaborasi, kreativitas, berpikir strategis, dan sebagainya. Kemampuan-kemampuan inilah yang sulit digantikan oleh teknologi.
3. Mencari peluang baru dari perkembangan ChatGPT
Jika dilihat dari sisi positif, hadirnya Chat GPT mampu menciptakan peluang baru. Diantaranya dapat membuat pekerjaan manusia menjadi lebih efisien dan cepat. Jika pekerjaan sederhana dan berulang dapat dikerjakan oleh ChatGPT, maka kita juga dapat memanfaatkan waktu dan energi untuk mengerjakan hal lain. Kesalahan akibat human error pun dapat diminimalisir dengan adanya ChatGPT.
***
Sobat Beswan Djarum, itu dia beberapa cara menyikapi dari hadirnya Chat GPT. Pada dasarnya ChatGPT merupakan alat. Seberapa mahir penggunanya yang akan menentukan nilai dari AI itu sendiri. Penting bagi kita untuk terus beradaptasi dan terbuka untuk mempelajari AI karena teknologi akan terus berkembang.
Temukan Soft Skill Pedia edisi lainnya.
Ikuti terus media sosial resmi kami melalui: Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus), Twitter (@BeswanDjarum), LinkedIn (Djarum Beasiswa Plus), dan YouTube (Djarum Beasiswa Plus)