Setiap manusia memiliki karakter yang berbeda-beda, begitu pun di organisasi. Dalam setiap organisasi, mungkin ada beberapa karakter yang dapat dianggap menyebalkan oleh sebagian orang. Berikut adalah beberapa contoh karakter yang sering dianggap menyebalkan baik di lingkungan organisasi maupun pekerjaan:
1. Tidak Mau Menerima Kritik dari Orang Lain
Menerima kritik menjadi bagian penting dari pertumbuhan pribadi. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam menerima kritik dengan lapang dada. Beberapa karakter memiliki kesulitan dalam menghadapi kritik dan sering kali merasa terancam, disalahkan, atau merasa bahwa kritik tersebut merupakan serangan pribadi. Untuk mengatasi ini, penting bagi mereka untuk memahami bahwa kritik adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh, bukan penilaian tentang nilai pribadi mereka. Selain itu, penting memberikan waktu untuk merespons kritik, mengelola emosi, dan mencoba melihat kritik dengan sudut pandang yang lebih objektif.
Faktanya, kritik adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan seiring waktu. Dengan kesadaran diri dan praktik yang konsisten, siapa pun dapat mengembangkan kemampuan untuk menerima kritik dengan lebih baik. Jika kamu termasuk ke kategori ini, yuk simak beberapa tips menghadapi kritik berikut:
1. Dengarkan dengan teliti: Berikan perhatian penuh pada kritik yang diberikan dan cobalah memahami sudut pandang orang lain. Jangan langsung melawan atau membela diri.
2. Jangan mengambilnya secara pribadi: Ingatlah bahwa kritik tidak selalu berkaitan dengan diri kamu secara pribadi, tetapi lebih pada tindakan atau hasil yang dapat diperbaiki.
3. Jaga emosi: Hindari bereaksi secara emosional dan berikan diri waktu untuk merespons dengan tenang. Atur emosi kamu agar tidak mendominasi tanggapan kamu terhadap kritik.
4. Ambil sisi positifnya: Lihatlah kritik sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Carilah pelajaran yang dapat diambil dari kritik tersebut dan gunakan untuk meningkatkan kinerja atau kehidupan kamu.
5. Berkomunikasi secara terbuka: Jika kamu memiliki ketidaksepakatan atau kekhawatiran terkait kritik yang diberikan, jangan ragu untuk berkomunikasi dengan orang yang memberikan kritik secara terbuka dan jujur.
2. Kurang Memberikan Kontribusi dan Hanya Numpang Nama
Tipe ini biasanya jarang datang saat ada diskusi atau rapat, tetapi ketika hari-H sedang berlangsung, dia akan muncul seolah-olah menjadi sosok yang paling memberikan kontribusi. Tipe ini cenderung memiliki sikap pasif, tidak proaktif, dan tidak berkomitmen. Ada beberapa faktor kurangnya kontribusi mereka dalam sebuah organisasi,
• Mereka mungkin menunggu arahan atau instruksi secara eksplisit sebelum mereka terlibat dalam tugas.
• Terkadang, mereka juga tidak melihat peluang atau masalah yang perlu diselesaikan dan jarang mengambil inisiatif untuk meningkatkan proses atau memberikan ide-ide baru.
• Sering kali mereka kurang memiliki motivasi intrinsik atau dedikasi terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.
• Mereka mungkin memiliki keterikatan yang rendah terhadap tujuan organisasi atau kurangnya kepuasan terhadap peran mereka.
Mengatasi karakter yang kurang memberikan kontribusi di organisasi adalah sebuah tantangan, tetapi dapat diatasi dengan pendekatan yang tepat. Pemimpin tim atau ketua organisasi berperan penting dalam memberikan panduan, dukungan, dan penghargaan yang diperlukan untuk meningkatkan partisipasi mereka. Penting juga untuk menciptakan budaya organisasi yang mendukung kolaborasi, inisiatif, dan pengembangan individu dalam rangka meningkatkan kontribusi mereka. Biar kedepannya nggak cuma numpang nama doang, ya!
3. Suka Menceritakan Keburukan Anggota Lain
Karakter ini sering kali berbicara secara negatif tentang teman organisasi, menyebarkan gosip, atau menciptakan iklim yang tidak sehat di lingkup organisasi. Ada beberapa faktor penyebab karakter seperti ini suka menceritakan keburukan anggota lain, diantaranya:
• Mereka mungkin merasa bahwa dengan mengungkapkan kelemahan atau kesalahan orang lain, mereka akan mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk memperkuat penghargaan terhadap kontribusi positif dan mengarahkan perhatian pada pencapaian mereka secara keseluruhan.
• Mereka mungkin tidak mempertimbangkan dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh gosip atau komentar negatif terhadap hubungan kerja.
• Kurang komunikasi secara terbuka dengan pihak terkait atau mereka mungkin merasa tidak nyaman untuk mengungkapkan masalah tersebut secara langsung kepada pihak yang terkait.
• Mereka mungkin mencoba mengalihkan perhatian dari kelemahan mereka sendiri dengan mengungkapkan kekurangan orang lain.
Dalam menghadapi individu yang suka menceritakan keburukan orang lain, penting untuk mengatasi masalah ini secara langsung dengan memberikan umpan balik yang konstruktif dan menjelaskan konsekuensi negatif yang dapat timbul dari tindakan tersebut. Pemimpin tim dan ketua organisasi juga memiliki peran penting dalam memberikan lingkungan organisasi yang positif dan memberikan contoh yang baik dalam hal komunikasi dan kolaborasi. Dengan kerjasama dan upaya bersama, organisasi dapat menciptakan budaya kerja yang saling mendukung dan menghargai setiap individu.
***
Sobat Beswan Djarum, itulah pembahasan terkait karakter menyebalkan di organisasi. Agar kita tetap menjadi individu yang menyenangkan, mari mengubah sikap-sikap tersebut dengan memberikan lebih banyak kontribusi, aktif dan proaktif, mampu menerima kritik dengan lapang dada, serta tidak ikut campur dengan urusan orang lain apalagi ikut membicarakan keburukan pihak tersebut.
Kira-kira kamu paling sebel dengan tipe anggota organisasi seperti apa nih? Temukan Soft Skill Pedia edisi lainnya.
Ikuti terus media sosial resmi kami melalui: Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus), Twitter (@BeswanDjarum), LinkedIn (Djarum Beasiswa Plus), dan YouTube (Djarum Beasiswa Plus)