<< Kembali

  • Venny Johan Universitas Udayana Bali

    Beswan Djarum 2013/2014

     'Life is Awesome'

    Mimpi saja tidak cukup, kegigihanmu-lah yang mampu menciptakan segalanya. Berjuanglah sepanjang waktu, hingga kau tersenyum dan yakin bahwa batas dari segala kemampuanmu adalah langit di atas sana.

    Lahir di sebuah kota kecil di propinsi Sulawesi Selatan, saya Venny Johan-gadis muda yang dengan berani melangkahkan kaki hingga titik terjauh di Wisconsin, kota besar di Amerika Serikat. Di sana, saya mulai merambah dunia yang begitu besar. Saat itulah saya percaya bahwa there is no limit in your dreams except the sky above. Bertemu dengan keluarga dan teman-teman dari berbagai latar belakang dan budaya yang berbeda, membuat saya semakin penasaran dan tertarik akan segala hal baru. Saya tidak ingin berhenti menggali dan mengembangkan lebih jauh lagi potensi dan kesempatan dalam hidup ini. Impian masa kecil saya untuk berkeliling dunia pun menjadi semakin besar.

    Perjalanan saya menjelajah dunia diawali dengan menjadi peserta program pertukaran pelajar selama setahun, tepatnya di Watertown High School. Setelah lulus, saya melanjutkan kuliah di Universitas Udayana, Bali jurusan Hubungan Internasional. Menempuh pendidikan tingkat dasar, pertama, dan menengah di tanah kelahiran-sebuah kota kecil yang indah Palopo, tak ayal membuat saya takut dan ragu untuk menghadapkan diri pada kota indah lainnya di luar Indonesia.

    Saya masih ingat betul, 9 tahun lalu saya tak kuat menahan tangis ketika berpisah dari Ibunda tercinta, orang yang telah rela mencurahkan segalanya sejak saya menatap segerlap sinar matahari hingga usia saya 17 tahun kala itu.

    Bagi saya, ibu adalah satu-satunya figur terbaik yang menjadi motivasi terbesar saya dalam berjuang di tengah kerasnya hamparan kerikil kehidupan. Sejak usia 10 tahun, saya bersama kakak dan adik kecil saya harus merelakan perpisahan kedua orangtua kami. Namun, dengan latar belakang keluarga yang demikian, tak lantas membuat saya larut dalam keterpurukan. Saya harus bangkit dan bergerak!

    Life is awesome”—bagi saya jangan pernah kamu menjadikan masa lalu terburukmu sebagai alasan apalagi kendala untuk kamu bangkit dan bangun mengejar impianmu. Lupakan yang lalu, jalani yang sekarang, dan kejar yang esok!

    Dan sekarang, saya telah melupakan masa lalu. Saat ini saya tengah menggenggam sebongkah harapan besar bagi Indonesia—sebagai alumni Beswan Djarum. Sungguh beruntung, Djarum Foundation menganugerahkan dan menitipkan emas di dada saya sebagai penerima Djarum Beasiswa Plus 2013/2014.

    Berbagai pengalaman berharga telah banyak saya dapatkan. Saya yang dulu, kini bermetamorfosis menjadi Venny yang maju. Bagi saya, setiap orang berhak untuk maju dan berani mengambil kesempatan yang jauh sekali pun. Seperti juga saya.

    Djarum Beasiswa Plus ini menjadi titik kemajuan saya yang kedua. Beasiswa yang tidak hanya sukses membekali saya pendidikan akademis, pun telah memberikan pembelajaran paling berharga—berupa soft skills. Public Speaking menjadi soft skills yang paling berharga untuk karier saya hingga saat ini. Senangnya, saya dapat mengikuti empat kesempatan sekaligus sebagai delegasi dalam ajang International Exposure beberapa waktu lalu dan berpartisipasi dalam Harvard World Model United Nations 2015 di Korea Selatan. Dalam ajang tersebut, saya diberi kesempatan untuk mengemban misi khusus di divisi Social and Humanitarian Committee (SOCHUM).

    Dalam  misi itu, saya dituntut untuk menjalankan simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai seorang diplomat yang harus sesegera mungkin menciptakan resolusi untuk menghentikan kekerasan terhadap wanita di seluruh dunia.

    Bersama 10 orang Beswan Djarum lainnya yang datang dari berbagai universitas di Indonesia, saya bertemu dengan ratusan delegasi terbaik dari seluruh dunia. Gugup sudah pasti, namun rasa bangga saya mampu mengalahkan segala kegugupan yang sempat saya khawatirkan kala itu.

    Lagi-lagi keberuntungan berlabuh di pundak saya, berbekal soft skills yang saya raih dari Djarum Beasiswa Plus, segala kiat dari public speaking dapat saya kuasai.  Di negeri nan jauh di sana dan dalam ajang tingkat dunia tersebut, saya dituntut untuk mampu berbicara layaknya seorang diplomat yang mewakili negara yang belum saya kuasai betul seluk-beluknya, yakni Portugal. Tidak hanya cara berbicara, cara berpakaian, cara memulai perbincangan dan membuka diskusi pun menjadi unsur penilaian yang paling diperhitungkan.

    Bahkan, saya pun harus cakap menyusun dan menyampaikan rancangan resolusi terbaik saya kepada seluruh delegasi yang datang dari seluruh penjuru dunia kepada dewan duta besar dan anggota PBB dari seluruh dunia. Saya berusaha unggul saat itu. Benar, ternyata semuanya tidak semudah yang dibayangkan. Biar pun persaingan sungguhlah ketat, tapi dengan kegigihan, maka kemenangan pun terbayarkan dengan sebuah predikat terbaik dalam Social Venture Challenge bagi tim kami.

    Di sinilah kemampuan saya terasah dan teruji, saya ambil bagian telah mengharumkan nama bangsa Indonesia melalui kompetisi berskala Internasional.

    Kuasa Tuhan-lah yang telah meloloskan saya dalam kompetisi terbaik di seluruh negeri, lolos sebagai Beswan Djarum membuat saya bertambah yakin bahwa gerbang impian saya yang akan terbuka lebar.

    Impian saya untuk maju dan berbagi pengalaman kepada orang sekitar, terbuka lebar saat saya menjadi pemberi materi dalam ajang Debat Competition 2016 di Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta. Membuncah rasa bangga saya, berdiri di depan calon penerimaadik-adik penerima Beasiswa Djarum Plus 2015/2016.

    Sebagai Beswan Djarum, saya tak ragu untuk menuju kesempatan emas lainnya. Setelah lulus, sebuah perusahaan transportasi berbasis digital terkemuka di Indonesia pun menjadi sasaran saya untuk mengembangkan karier. Tepatnya tahun 2015 lalu, saya memantapkan hati untuk mengemban tugas sebagai Brand Activation Manager dan bertempat di Bali. Saya menaruh harapan besar pada karier saya sekarang, yakni dapat memajukan Indonesia di dunia industri transportasi yang kian berkembang pesat. Tentunya bekal soft skills yang saya kuasai akan saya terapkan semaksimal mungkin.

    Saya ingat betul ketika mengikuti seleksi Djarum Beasiswa Plus, penguji meminta saya untuk menggambarkan seorang tokoh idola yang paling berharga dalam hidup, tanpa pikir panjang sosok Ibulah yang langsung saya guratkan di atas kertas putih yang disediakan. Sederhana nan tangguh, itulah sosok Ibu. Sosok wanita yang begitu menginspirasi saya. Dengan hanya mengenakan baju daster dan beralaskan sandal jepit, tergambar ibu yang tengah melambaikan tangannya ke saya.

    Kini, kesederhanaan Ibu telah saya lengkapi dengan raut bahagianya ketika saya memperoleh Djarum Beasiswa Plus. Kebahagiaan berikutnya akan segera saya lengkapi, esok. Bagi saya, hidup sungguh menakjubkan. Terima kasih Djarum Beasiswa Plus, berkat Ibu dan atas kuasa Tuhan, saya mampu mengecap impian.

    Untuk kamu calon Beswan Djarum berikutnya, ingat: “Life is awesome,”, jangan pernah patah semangat dalam menghadapi segala kemungkinan terburuk dalam hidup. Hadapi dan jalani sampai kamu betul-betul yakin bahwa hanya langitlah yang menjadi batas dalam kemampuanmu.”

     

    Salam Beswan Djarum !