<< Kembali

  • Enden Dewi Hernawati Konsultan Pemberdayaan LSM, Health Services Program - United States Agency for International Development Health Services Program - United States Agency for International Development

    Beswan Djarum 2002/2003

    Biasa dipanggil wie, kependekan dari Dewi. Enden Dewi Hernawati adalah nama lengkapku.

    Lahir di Bandung 28 Februari 1982, asli mojang priangan lulusan Unisba (Universitas Islam Bandung) tahun 2004, Jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan. Aku adalah sulung dari tiga bersaudara. Pecinta traveling yang punya cita-cita untuk berkeliling Indonesia dan dunia.

    Bagi wie, mendapatkan beasiswa Djarum adalah benar-benar serba nyaris. Nyaris yang pertama adalah nyaris tidak bisa mendaftar untuk ikut seleksi. Ini karena saat hendak mendaftar, aku dan beberapa teman sempat ditolak oleh Rektor untuk mendapatkan surat rekomendasi kampus, menurut beliau sudah terlalu banyak yang mendaftar ikut seleksi. Namun karena rasa penasaran untuk ikut seleksi begitu besar, aku dan rekan lain nekad mendatangi kantor Djarum Beasiswa Plus untuk memasukkan lamaran keikutsertaan seleksi.

    Nyaris yang kedua adalah nyaris kehilangan momentum bagaimana dahsyatnya berkumpul bersama rekan-rekan Beswan Djarum se Indonesia dalam pelantikan Beswan Djarum (Malam Silaturahmi Nasional). Kalau saja pagi itu tidak ada rekan yang memberitahu kalau aku lolos seleksi beasiswa Djarum, momentum luar biasa itu tidak pernah diketahui. Surat pemberitahuan lolos seleksi terselip di meja tulisku. Begitu melihat surat itu, langsung malam harinya bergabung bersama rombongan Beswan Djarum Bandung lainnya ke Yogyakarta untuk menghadiri Malam Silaturahmi Nasional.

    Pengalaman pribadiku selama menjadi beswan Djarum banyak sekali. Kebetulan aku orangnya cukup aktif. Karena kami sebagai Beswan Djarum diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Djarum Beasiswa Plus, maka nyaris semua kegiatan yang memungkinkan aku ikuti, pasti melibatkan diri didalamnya. Mulai dari talkshow, seminar, musik, olahraga, sampai kegiatan marchandising display dalam dan luar kota. Itu juga semua karena orang tua aku mendukung. Meski sangat aktif mengikuti kegiatan di Djarum Beasiswa Plus, aku tetap memprioritaskan kuliah. Jadi meskipun dalam berkegiatan itu hanya terlibat sebentar saja (karena alasan waktu),  aku bela-belain datang.

    Aktifnya dalam berkegiatan bisa dilihat dari jumlah kaos yang didapet dari kegiatan (dalam kegiatan Beswan Djarum maupun bersama karyawan Djarum Beasiswa Plus), bisa sampai 20an setahunnya. Tidak itu saja, karena aktifnya aku dalam kegiatan bersama Beswan Djarum dan kegiatan Djarum Beasiswa Plus lainnya, ketika usai skripsi dan menunggu waktu wisuda, Wie diajak untuk membantu kegiatan office di Djarum Beasiswa Plus. Pengalaman ini tentunya semakin mempererat kekeluargaan yang ada diantara kami, alumni beswan Djarum dengan keluarga besar karyawan Djarum Beasiswa Plus. Mereka bersahabat dan menganggap aku sebagai keluarga. Apa yang aku rasakan itu melengkapi serunya berada bersama teman-teman beswan Djarum. Bertemu dengan teman-teman dari tempat kuliah yang berbeda-daerah dan beda pemikiran yang beragam., sangat menyenangkan buat aku.

    Pengalaman yang bermanfaat di dunia kerja

    Apa yang didapatkan selama menjadi Beswan Djarum baik dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, kegiatan bersama para penerima beasiswa Djarum dalam wadah Beswan Djarum hingga partisipasi di kegiatan Djarum Beasiswa Plus, aku rasakan banyak sekali manfaatnya bagi pekerjaanku saat ini. Dari cara bersosialisasi sampai menjadi tutor di setiap pelatihan-pelatihan kemasyarakatan.

    Saat ini aku  bekerja di Lembaga Swadaya Masyarakat  dengan lingkup pemberdayaaan masyarakat. Diawali pada tahun 2005 dengan bekerja di BRR ACEH-NIAS (Badan Rehabilitasi dan rekontruksi). Sebagai konsultan perencanaan bidang ekonomi,  tugas yang dijalankan adalah menganalisis bantuan-bantuan di bidang ekonomi untuk korban tsunami. Pada tahun 2007 hingga pertengahan tahun 2009 ini bekerja sebagai konsultan pemberdayaan di PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) bantuan dari Bank Dunia untuk masyarakat yang tidak mampu. Menjalani tugas sebagai konsultan pemberdayaan yang dilakukan adalah mengawasi dan monitoring penyaluran dan penggunaan dana yang turun dari Bank Dunia melalui bank yang ditunjuk. Hal itu termasuk pula mengawasi dan memonitoring dalam tahapan perencanaan, pelaksanaan kegiatan musyawarah kecamatan, desa sampai dusun-dusun, pelatihan-pelatihan kemasyarakatan. Pengalaman kerja itu membawa aku pada tempat aku bekerja saat ini. Kini aku bekerja di salah satu perusahaan asing sebagai Field Officer, Community Mobilization. Bidang  bantuan yang diberikan adalah bantuan teknis bidang kesehatan yang bersumber dari hibah luar negeri (Health Services Program - United States Agency for International Development) di Kabupaten Pasuruan. Pekerjaan ini membuat aku selangkah lagi mencapai cita-cita untuk keliling Indonesia dan dunia, semoga...

    Apa yang bisa aku lakukan saat ini tidak terlepas dari inspirasi yang didapat dari Papa. Beliau adalah sosok yang tidak pernah mengeluh dengan kondisi dan situasi apapun, tetap bersemangat dan bekerjakeras demi mewujudkan harapan dan impian membahagiakan mamaku dan adik-adikku. Kata-kata papa bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, asal kita berusaha dan berdoa, sungguh merupakan kekuatan yang memberi nyawa dalam kehidupanku. Tanpa ingin menggurui, bagi adik-adik Beswan Djarum, aku ingin kalian memiliki tekad untuk meraih cita-cita setinggi langit dan jangan takut untuk memulai dan berhenti untuk melangkah karena masa depan ada ditangan kita sendiri. Setidaknya itu yang membuat aku bisa berdiri sejauh perjalanan ini.