<< Kembali

  • Dyah Pritadrajati Kandidat Doktor Australian National University

    Beswan Djarum 2013/2014

    Jika melihat kembali ke belakang, pengalaman dan pembelajaran yang diberikan selama menjadi penerima Djarum Beasiswa Plus, banyak manfaat yang ikut membantu dalam membentuk pribadi saya saat ini. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan, dan sangat merekomendasikan mahasiswa dari seluruh daerah di Indonesia untuk menjadi Beswan Djarum

    Saya mengikuti seluruh rangkaian pelatihan di Djarum Beasiswa Plus, mulai dari Nation Building, Character Building, Leadership Development, Writing Competition, dan International Exposure. Masing-masing dari pelatihan tersebut memberi pembelajaran tersendiri yang masih terpatri hingga saat ini. Melalui berbagai rangkaian kegiatan dan pengembangan diri yang diselenggarakan, saya diberi kesempatan untuk lebih mengasah soft skills yang mungkin tidak akan saya dapatkan jika saya hanya rajin duduk mengikuti kuliah, sebut saja seperti kemandirian, kepemimpinan, keberanian untuk gagal, serta kegigihan untuk terus maju.

    Satu hal yang menurut saya telah menjadi pembelajaran besar adalah ketika saya mengikuti Writing Competition yang diselenggarakan oleh Djarum Beasiswa Plus. Tidak tanggung-tanggung, saat itu hadiahnya cukup besar untuk kelas kompetisi mahasiswa, dan tentu ini menjadi salah satu motivasi untuk mengikuti kompetisi tersebut. Saya mempersiapkan makalah penelitian sebaik mungkin dan cukup percaya diri dapat membawa pulang hadiah. Namun sayangnya saat itu saya belum berhasil dan harus pulang dengan tangan kosong.

    Awalnya saya sangat sedih, tetapi kemudian saya mengingat kembali rekomendasi dari Dewan Juri tentang apa yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Selain itu saya juga banyak belajar dari teman-teman peserta lainnya tentang bagaimana menyusun penelitian dan melakukan presentasi yang baik, hingga dapat meyakinkan juri, peserta dan penonton lainnya. Mungkin bisa dikatakan, momen ini menjadi salah satu titik balik dalam penjalanan karir penelitian saya.

    Dari situ saya berusaha bangkit kembali, belajar untuk berproses dan terbuka dengan kritikan. Bahkan saya makin tertarik dan memutuskan untuk menjadi seorang peneliti. Dalam berproses menjadi seorang peneliti, saya menyadari bahwa ketidaksepahaman dan perbedaan pendapat adalah hal yang biasa. Hal tersebut malah dibutuhkan untuk terus mendorong dan memajukan perkembangan penelitian agar bermanfaat bagi kemanusiaan.

    Setelah menuntaskan pendidikan sarjana di Universitas Gadjah Mada, saya berkesempatan untuk melanjutkan studi di University of Oxford (2016-2017) dan University of Cambridge (2017-2018). Di kedua universitas unggulan di Inggris tersebut saya tak hanya memiliki kesempatan untuk memperdalam ilmu namun juga memperluas jaringan. Hal lain yang membuat saya sangat bersemangat adalah tingkat keberagaman yang tinggi dan lingkungan yang aman serta toleran untuk bebas berdiskusi. Saya merasakan bahwa menempuh pendidikan di luar negeri mendorong saya untuk berani melampaui batas-batas dan mengeksplorasi ide di luar jalur yang mainstream. Selain itu, saya juga memiliki kesempatan untuk membangun jaringan internasional yang dapat membuka potensi kolaborasi ke depannya.

    Sejak Februari 2021, saya menempuh studi doktoral di Australian National University—masih di bidang yang sama yaitu ilmu ekonomi. Dapat menempuh studi doktoral, saya akui merupakan suatu privilese karena saya memiliki kebebasan yang sangat luas untuk melakukan investigasi terhadap suatu isu. Meski demikian, kebebasan tersebut juga hadir dengan tanggung jawab untuk mengungkap fakta berdasarkan data dan bukti empiris. Setelah lulus, saya ingin meneruskan karir saya sebagai peneliti di bidang ekonomi. Tentu akan ada banyak faktor yang mempengaruhi dalam perjalanannya. Namun, tujuan besarnya tetap, yaitu agar hasil penelitian yang saya lakukan dapat berdampak dan berkontribusi dalam penyusunan kebijakan ekonomi yang mendukung pembangunan dan pencapaian kemanusiaan.