<< Kembali

  • URSULA PENNY PUTRIKRISLIA Direktur RS. Harapan Sehat Bumiayu

    Beswan Djarum 2011/2012

    Menjadi Beswan Djarum merupakan idaman saya bahkan sebelum saya menjadi mahasiswa. Melihat iklan program Djarum Beasiswa Plus di televisi ketika saya kecil, sampai saya akhirnya menjadi mahasiswa, ternyata kegiatan yang kami lakukan sebagai Beswan Djarum memang betul-betul sekeren yang ditampilkan di televisi.

    Selain pelatihan soft skills berupa Character Building dan Leadership Development yang tidak saya sadari kala itu akan mengubah hidup saya, serta berkenalan dengan tokoh-tokoh penting dari seluruh Indonesia. Selebihnya, saya pun dapat membangun jejaring yang sangat berguna hingga saat ini bersama dengan teman-teman Beswan Djarum yang sudah seperti keluarga sendiri.

    Program Djarum Beasiswa Plus membuka mata saya yang ketika itu hanyalah gadis berusia 20 tahun, untuk menggali potensi diri. Saya sendiri tidak percaya dengan potensi saya, sampai akhirnya berhasil lolos seleksi menjadi delegasi Djarum Foundation di kegiatan International Exposure. Saya bersama 8 orang Beswan Djarum lainnya, diberangkatkan ke Amerika Serikat untuk mengikuti simulasi sidang PBB dan berkenalan dengan mahasiswa berprestasi lainnya dari luar negeri dalam ajang kompetisi dunia bernama Harvard National Model United Nations. Moment tersebut tidak akan terlupakan. Dalam event tersebut, saya masuk ke bidang kesehatan dan berdiskusi dengan mahasiswa internasional lainnya, hingga akhirnya dapat membuat perumusan suatu kebijakan internasional yang membantu menopang kesehatan para geriatri dan para narapidana wanita yang dipenjara di seluruh dunia. Di sinilah saya merasa, bahwa sekecil apapun andil kita, namun kebahagiaan akan datang menghampiri ketika kita bisa bermanfaat bagi banyak orang.

    Sungguh luar biasa, kalau bukan menjadi Beswan, saya mungkin tidak akan bisa menjadi manusia seperti hari ini. Di usia 29 tahun, saya dipercaya menjadi Direktur Rumah Sakit swasta di Brebes, Jawa Tengah. Jika bukan karena pelatihan Leadership Development yang diberikan di Djarum Beasiswa Plus, mungkin kepercayaan diri, kemampuan berkolaborasi, berpikir kritis serta kemampuan penguasaan memetakan dan menyelesaikan masalah yang saya miliki tidak bisa seperti hari ini. Di tengah masa pandemi Covid-19 ini, menjadi seorang dokter sekaligus direktur tidak hanya berkutat dengan permasalahan pasien dan risiko paparan infeksi yang tinggi, namun juga harus membuat kebijakan-kebijakan di rumah sakit yang bisa memberikan rasa aman dan kenyamanan kerja pada seluruh tenaga kesehatan dan tenaga non-medis di rumah sakit dengan tetap mengutamakan kode etika profesi, dan tentunya juga pada pasien di rumah sakit. Terlebih dari itu, saya juga harus tetap tenang untuk mampu berpikir kritis, menganalisa dan menyusun strategi agar dapat menangani pasien dengan optimal meskipun stok obat dan cadangan oksigen menipis dan harga melambung tinggi.

    Menjadi Beswan Djarum adalah pengalaman berharga yang menjadi bekal seumur hidup saya. Akhirnya, saya mengajak teman-teman mahasiswa semua untuk memberikan yang terbaik dalam setiap lini kehidupan sehingga kita bisa mendapatkan hasil yang terbaik. Bagi saya, salah satunya adalah dengan mengikuti tahapan seleksi program Djarum Beasiswa Plus, dimana kita bisa mendapatkan pengalaman terbaik di hidup kita, yaitu menjadi Beswan Djarum. Terima kasih Djarum Foundation.