<< Kembali

  • Rendy Wicaksana Jurnalis VOA Indonesia

    Beswan Djarum 2011/2012

    Mendaftar Perguruan Tinggi Negeri favorit tidak diterima, daftar beasiswa kampus swasta juga gagal, daftar lagi beasiswa semester di kampus sendiri lagi-lagi ditolak! Saat itu saya protes sama Tuhan, "Kurang saya apa sih? Kok semua nolakin saya kecuali si dia?! (Ceilah)"

    Siapa sangka ternyata itu semua jalan Tuhan yang mengarahkan saya untuk bisa jadi seorang Beswan Djarum di Universitas Paramadina. Setelah menjadi Beswan Djarum, Alhamdulillah masih suka dapat penolakan, kok. Tapi, bekal karakter yang terbentuk dari kegagalan di masa lampau dan pelatihan Character Building dari Djarum Beasiswa Plus membuat saya menjadi seseorang yang persistent, alias ‘kepala batu’!

    Karena sukses tidak melulu karena kamu pintar. Kadang kalau bukan karena orang berprivilese, sukses mesti dicapai dengan grit; kengototan yang hakiki untuk mencoba terus menerus, sampai akhirnya berhasil karena kita yang memang semakin membaik. Dan akhirnya, saya masuk dan memiliki kesempatan untuk membuktikan bahwa saya mampu dan saya berkualitas.

    Terima kasih kepada banyak kegagalan saya di awal, karenanya karakter mental militan saya terbentuk, cepat bangkit kala berulang-kali gagal. Berkat pengalaman ini, saya berhasil menjalani sebuah fellowship prestis di Negeri Paman Sam sebagai jurnalis muda di momen yang tepat, setelah 3 kali mendaftar, 3 kali menulis esai di tahun yang berbeda, 2 kali wawancara di hadapan panelis yang sama, berbuah 1 kali keberhasilan, dan seumur hidup pengalaman.

    Terima kasih juga kepada mental pantang menyerah, yang berhasil mengantar saya menikmati karir selama 7 tahun di dunia jurnalisme. Selama itu pula saya sudah merasakan reportase di layar kaca dari berbagai daerah di nusantara hingga Filipina, sudah mencicipi tampil di TV mengenakan jas dan membawakan berita yang membuat orang tua bangga setiap menonton berita di stasiun TV favoritnya, dan hingga sekarang saya bisa menikmati dengan segenap rasa syukur menjadi seorang produser di sebuah kantor berita besar nan prestisius berjaringan internasional asal Negeri Paman Sam.

    Mental pantang menyerah ini juga tidak lepas dari peran Djarum Beasiswa Plus yang sudah memberikan pelatihan yang banyak sekali untuk saya! Pelatihannya tidak biasa; selain mendapat uang beasiswa yang Alhamdulillah bisa menyokong saya untuk tidak lagi bergantung pada uang jajan dari orang tua saat kuliah, dan mendapatkan pelatihan soft skills!

    Secara jujur, dulu saya sempat meremehkan, "Halah apa ini soft skills, dan apa pentingnya buat saya," pikir saya dangkal waktu itu. Ternyata manfaatnya baru dirasakan di kemudian hari.

    Pelatihan Character Building dari Djarum Beasiswa Plus menanamkan kepada saya pentingnya karakter, yang membantu saya berkolega dan berempati saat terjun di dunia kerja.

    Pelatihan Leadership Development juga menanamkan ide soal kepemimpinan, yang membantu saya menjadi lebih bijak dan lebih banyak mendengar daripada menuruti ego dalam suatu organisasi.

    Program Djarum Beasiswa Plus juga mendekatkan saya dengan yang jauh! Networking saya jadi bertambah, dari seluruh penjuru nusantara semua menjadi dekat dengan saya yang waktu itu hanya berkutat di Jakarta dan Bekasi. Hal ini juga menambah daftar calon-calon orang sukses yang suatu saat bisa menjadi koneksi penting, sahabat dan teman bertukar pikiran setelah selesai jam kantor, serta tempat berkunjung saat bertugas keluar kota.

    Dan akhirnya, untuk teman-teman semua yang membaca tulisan ini, saya doakan semoga masih berkesempatan untuk mendaftar program Djarum Beasiswa Plus. Jangan sampai ketinggalan, sebab kesempatan tidak akan datang dua kali.