<< Kembali

  • KARISA LARAS WIDYADARI IT professional ING Bank, The Netherlands

    Beswan Djarum 2011/2012

    Sebagai seorang IT professional yang bekerja di cross-functional team, sering saya dihadapkan kepada suatu masalah baru yang terkadang muncul secara tiba-tiba, namun memerlukan solusi dalam waktu terbatas. Ketika hal ini terjadi, tentunya menemukan solusi yang tepat tidak hanya menuntut hard-skills yang tinggi, tetapi juga soft-skills yang mumpuni. Melihat ke belakang, saya bersyukur bahwa saya memiliki kesempatan untuk mengasah kedua kemampuan tersebut secara selaras di masa studi S1 saya di ITB, salah satunya melalui program Djarum Beasiswa Plus.

    Sebelum bergabung menjadi Beswan Djarum, saya sangat tertarik dengan visi yang dimiliki oleh program ini. Mulai dari kegiatan-kegiatan seperti Character Building dan Leadership Development, hingga kompetisi-kompetisi yang diselenggarakan untuk para Beswan Djarum seperti, Writing Competition dan International Exposure. Djarum Beasiswa Plus selalu memberikan tantangan dan wawasan untuk membekali penerimanya agar kelak menjadi manusia-manusia plus. Manusia plus yang tidak hanya tajam secara teknis, namun juga mampu menyertakan kelebihannya dengan jiwa kepemimpinan dan empati pada lingkungan sosial yang mendalam.

    Figure 1 Bersama delegasi Djarum Beasiswa Plus di Harvard National Model United Nations 2013 di Boston, Amerika Serikat.

    Salah satu pengalaman menjadi peserta Beswan Djarum yang tidak bisa saya lupakan yaitu ketika menjadi salah satu dari 9 delegasi Djarum Foundation untuk Harvard National Model United Nations (HNMUN) 2013 di Boston, Amerika Serikat. Pengalaman ini saya terima pada tahun ke-4 saya di ITB.

    Berpartisipasi dalam ajang HNMUN ini sebenarnya adalah cita-cita saya sejak tahun pertama S1 di ITB. Pada saat itu, saya memiliki mimpi untuk bisa bersekolah di luar negeri. Saya berpikir jika bisa mengikuti ajang prestisius seperti HNMUN, saya dapat belajar banyak dan menambah wawasan untuk menjadi landasan cita-cita saya sekolah ke luar negeri. Ketika mendengar bahwa program Djarum Beasiswa Plus menyelenggarakan seleksi delegasi Djarum Foundation untuk International Exposure ke Harvard, serta merta saya menyiapkan tulisan. Hingga saat ini, saya selalu bersyukur karena pernah mendapat kesempatan menjadi delegasi Djarum Foundation di HNMUN. Karena tidak hanya saya berhasil mewujudkan cita-cita saya, saya juga mendapatkan banyak pelatihan sebelum pergi ke Boston, seperti Public Speaking workshop oleh James Gwee, bagaimana menulis working paper, hingga menambah wawasan saya dengan memiliki kesempatan bersosialisasi dan bersaing sehat di panggung internasional.

    Figure 2 Di Switzerland bersama team saya menikmati cheese fondue setelah menyelesaikan presentasi projek kami.

    Saat ini saya berdomisili di Amsterdam, Belanda sebagai seorang IT professional. Saya sudah berdomisili di Belanda sejak saya menempuh studi S2 saya di Belanda 7 tahun yang lalu. Pekerjaan pertama saya di sini setelah lulus S2 adalah sebagai Research Consultant/Doctorate Candidate di bidang Supply Chain untuk perusahaan-perusahaan seperti ASML, Aperam, dan IMI Hydronics. Kebanyakan dari perusahaan-perusahaan ini memiliki pasar di Europe, Middle East, and Africa (EMEA). Tentu hal ini merupakan tantangan besar untuk saya yang tidak lahir dan tumbuh besar di Eropa. Tidak hanya itu, beradaptasi dengan kultur Eropa, baik dalam dunia professional maupun personal, tidaklah mudah. Namun saya anggap ini sebagai tantangan dan konsekuensi saya untuk merealisasikan impian saya. Saya bersyukur kesempatan-kesempatan ini berhasil membuka kesempatan lain, seperti travelling ke negara-negara Eropa lainnya untuk pekerjaan saya, seperti Jerman, Belgia, Swiss, dan Swedia.


    Figure 3 Di Belanda, saya bergabung dengan sebuah band sebagai violis. Kami kemudian diundang oleh ibu Retno Marsudi (yang saat itu adalah Duta Besar Indonesia untuk Belanda) di acara perpisahannya di Rijswijk, sebuah kota dekat Den Haag. Setelah ini, ibu Retno Marsudi menjadi Menteri Luar Negeri Indonesia.


    Salah satu pengalaman lain yang berkesan untuk saya di beberapa tahun belakangan adalah memenangkan Innovation Assignment bersama kolega saya. Kompetisi ini cukup kompetitif di kalangan kolega saya karena hanya dalam waktu 2 bulan, kami harus mengembangkan prototype dan pitching inovasi baru di perusahaan saya. Di ajang ini, saya satu team dengan 3 kolega saya yang lain yang berasal dari Cina, Moldova, dan Rusia. Saya juga merupakan satu-satunya engineer perempuan di tim saya. Alih-alih minder, saat itu saya membatin, "that’s my cue to lead".

    Figure 4 Saya dan teman-teman satu tim saya ketika memenangkan Summer Innovation Assignment di ING Bank, The Netherlands


    Kami berakhir memenangkan ajang kompetisi ini. Tentunya saya bangga dengan pencapaian kami di ajang ini tidak hanya karena kompetisi ini memiliki panel juri selevel CIO di perusahaan kami, tetapi juga karena saya berhasil memimpin tim ini hingga meraih juara 1. Komentar dari salah satu juri yang saya tidak bisa lupa adalah presentasi kami merupakan presentasi terbaik yang ia pernah lihat selama program ini.

    Figure 5 Bersama rekan-rekan kerja saya di IMI Hydronics Engineering, Swedia.


    Saat itu saya hanya tersenyum karena saya sadari, kemampuan-kemampuan ini telah saya pupuk sejak saya di bangku sekolah, salah satunya melalui berbagai pelatihan di program Djarum Beasiswa Plus. Ini bukti bahwa pelatihan-pelatihan dari program Djarum Beasiswa Plus yang bertujuan untuk mengembangkan soft-skills dan wawasan penerimanya penting untuk memberikan nilai lebih bagi para Beswan Djarum untuk meraih aspirasi di bidang mereka masing-masing.

    Hingga saat ini, pengalaman menjadi Beswan Djarum merupakan salah satu pengalaman yang sangat saya syukuri. Seperti cerita-cerita yang telah saya tulis di atas, saya merasa bahwa banyak karakter-karakter yang saya miliki sekarang terbentuk dari pengalaman-pengalaman saya melalui program Djarum Beasiswa Plus.

    Figure 6 Saya dan teman-teman saya ketika saya menyelesaikan studi doktorat saya, Professional Doctorate of Engineering (PDEng) di TU Eindhoven.

    Pesan saya untuk teman-teman Beswan Djarum yang saat ini aktif, nikmatilah proses ini dengan berpartisipasi secara aktif di berbagai pelatihan dan kegiatan yang diselenggarakan di program Djarum Beasiswa Plus. Saya bisa pastikan di 10-15 tahun ke depan, kalian akan melihat ke belakang dan bersyukur bahwa kalian memiliki pengalaman ini. Terus semangat untuk mengembangkan diri agar menjadi manusia-manusia plus, yang tidak hanya memiliki prestasi akademik yang tinggi, tetapi juga kemampuan emosional yang mumpuni.