<< Kembali

  • I Kadek Purnawan Dosen Bahasa Indonesia Nanzan University Japan

    Beswan Djarum 2009/2010

    Nama saya I Kadek Purnawan, tapi teman-teman biasa memanggil saya Awan. Perjalanan saya sebagai penerima Djarum Beasiswa Plus menjadi titik awal yang mengubah hidup saya secara total. Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Udayana dan melanjutkan S2 di Indiana University-Bloomington, saya memulai petualangan “kabur” yang sesungguhnya: meninggalkan zona nyaman untuk mengenalkan bahasa dan budaya Indonesia ke dunia internasional.

    Saya percaya, menjadi nasionalis bukan hanya soal berjuang di dalam negeri, tapi juga tentang bagaimana kita memperkenalkan warisan budaya dan bahasa Indonesia ke seluruh penjuru dunia. Oleh sebab itu, saya memilih menjadi pengajar Bahasa Indonesia di Prince of Songkla University, Thailand, selama dua tahun. Di sana, saya tidak hanya mengajar bahasa, tapi juga membangun jejaring yang semakin luas dengan para akademisi dan mahasiswa internasional.

    Tawaran mengajar bahasa Indonesia di Universitas Nanzan, Jepang, datang seperti berkah yang saya sambut dengan antusias. Sejak 2018 hingga sekarang, saya berkesempatan untuk tidak hanya mengajarkan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, tapi juga mengenalkan budaya Indonesia melalui berbagai cara yang saya rasa lebih hidup dan berkesan. Dari mengajak mahasiswa memasak masakan tradisional Bali, menari tarian khas, hingga memainkan alat musik tradisional. Semua saya lakukan agar budaya Indonesia tidak hanya dikenang lewat buku, tapi dirasakan dan dialami langsung.

    Sejak kecil, saya sudah menyukai bahasa asing. Saya percaya, menguasai bahasa selain bahasa ibu adalah cara membuka jendela dunia agar bisa melihat dan memahami dunia lebih dekat. Semangat inilah yang menjadi bahan bakar saya untuk terus melebarkan sayap dan memperkenalkan Indonesia melalui bahasa dan budaya.


    Djarum Beasiswa Plus membuka banyak pintu kesempatan bagi saya. Selain memberi dana pendidikan, program ini juga menanamkan nilai-nilai keberanian untuk mencoba hal baru dan tanggung jawab sosial untuk berbagi. Terinspirasi dari pengalaman ini, saya pun ingin memberi lebih dari yang saya dapatkan. Melalui Green Language Bali, saya menjalankan

    program pengajaran bahasa asing untuk warga lokal, sekaligus kelas bahasa Indonesia dan bahasa Bali bagi para pendatang dan wisatawan, dengan sistem donasi sesuai kemampuan mereka.

    Semua donasi yang terkumpul kemudian saya salurkan sebagai beasiswa untuk anak-anak berprestasi dari keluarga kurang mampu di Bali. Saya percaya investasi terbaik adalah pendidikan, dan setiap anak berhak mendapatkan kesempatan belajar tanpa terkendala biaya.

    Meskipun sudah berkelana jauh dari pulau kelahiran saya, saya tak pernah melupakan akar saya. Saya ingin membawa kebanggaan Indonesia ke mata dunia, bukan hanya melalui prestasi akademik, tapi juga lewat pengenalan budaya yang kaya dan beragam. Saya bangga bisa menjadi bagian dari keluarga besar Djarum Beasiswa Plus, yang memberi saya lebih dari sekadar dana pendidikan, tapi juga keberanian untuk bermimpi besar dan berani menjalani langkah-langkah baru.

    Saya yakin, setiap orang bisa menjadi duta budaya dan bahasa Indonesia di manapun berada. Bagaimana pun juga, memperkenalkan identitas kita di panggung dunia adalah salah satu bentuk cinta tanah air yang paling nyata. Saya berterima kasih atas dukungan yang saya dapatkan dan berkomitmen untuk terus berkontribusi agar Indonesia semakin dikenal dan dihargai di kancah internasional.