Sejak 1984, Djarum Foundation terus konsisten dalam memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Langkah ini diawali kesadaran bahwa pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik. Bakti Pendidikan adalah salah satu pilar Djarum Foundation yang berfokus menangani program pendidikan.
Selain program Djarum Beasiswa Plus untuk mahasiswa strata satu atau diploma empat berprestasi tinggi, melalui Bakti Pendidikan, Djarum Foundation juga menjalankan 2 inisiatif unggulan:
Bakti Pendidikan Djarum Foundation menjalankan inisiatif Peningkatan Kualitas Pendidikan Usia Dini, Dasar, dan Menengah meliputi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Raudatul Athfal (RA), Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs). Program ini dimulai sejak tahun 2018 dan akan berlangsung hingga 2030 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah untuk mencetak generasi emas demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
Tujuan dari inisiatif ini adalah mencetak siswa yang mampu berpikir kritis, sistematis, dan kreatif. Selain itu, inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan karakter siswa yang terbuka terhadap perubahan, mampu bekerja sama dan memiliki empati, serta memiliki regulasi emosi yang baik. Pada akhirnya, siswa yang kuat secara kognitif dan berkarakter unggul akan mampu berkontribusi dalam hidup bermasyarakat dan bersaing secara global.
Tiga aspek utama yang menjadi fokus dalam inisiatif ini adalah aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Seluruh aspek tersebut diimplementasikan melalui berbagai materi dan kegiatan yang diselaraskan dengan kurikulum pada seluruh jenjang pendidikan:
1. Kognitif
Aspek kognitif dikembangkan melalui materi pembelajaran berbasis inkuiri dan berpikir secara komputasi yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengasah kemampuan berpikir secara runtut, terstruktur, sistematis, dan kritis dalam pembelajaran yang eksploratif dan berbasis pengalaman.
2. Afektif
Aspek afektif yang dipertajam melalui materi peningkatan kecakapan sosial emosional akan membekali siswa dengan rasa percaya diri, terbuka terhadap perubahaan, berempati, mengelola emosi, dan bekerja sama dalam tim.
3. Psikomotorik
Aspek psikomotorik ditekankan dalam aktivitas gerak siswa secara terstruktur dan bermakna sepanjang proses belajar. Berdasarkan penelitian di bidang pendidikan, siswa yang banyak bergerak dan beraktivitas akan meningkat fungsi kognitifnya.
Seluruh pembekalan materi tersebut disampaikan melalui skema diseminasi oleh guru penggerak atau guru inti pada setiap jenjang. Guru penggerak yang terlebih dahulu sudah mendapatkan pembekalan materi dan pendampingan selama dua tahun akan mendiseminasikan praktik baik kepada lebih banyak guru kelas lainnya pada setiap jenjang di Kabupaten Kudus.
Dengan demikian, komunitas belajar guru dapat terbentuk karena terdapat perputaran informasi, pengetahuan, dan pengalaman antarsesama guru. Skema ini dirasa paling sesuai karena seorang guru dapat belajar dari guru lainnya untuk kemajuan proses belajar mengajar dan berjalan dengan semangat "Dari, Oleh, dan Untuk Guru".
Guna memastikan keberlangsungan inisiatif ini, beberapa indikator keberhasilan terus dievaluasi secara konsisten dan berkala, di antaranya:
Hingga tahun 2023, inisiatif ini telah berhasil memberikan pembekalan kepada 29 guru penggerak dan 1.230 guru kelas yang tersebar pada:
Tujuan utama dari program Peningkatan Kualitas Pendidikan Kejuruan adalah menyiapkan tenaga terampil yang siap bekerja pada bidang-bidang pekerjaan yang bisa memberikan pendapatan tinggi di dalam maupun luar negeri bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pada prosesnya, terdapat berbagai langkah yang harus ditempuh dalam meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan di SMK, antara lain:
1. Penyelarasan Kurikulum
Langkah awal ini dimulai dengan melibatkan tenaga profesional baik dari industri maupun lembaga pendidikan guna memastikan kurikulum SMK selaras dengan kebutuhan industri.
2. Pelatihan Guru
Langkah berikutnya adalah menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi guru berdasarkan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri serta dibimbing oleh pelaku industri yang kompeten di bidangnya.
3. Lingkungan Fisik Pembelajaran
Menyiapkan sarana dan prasarana yang berkualitas mutlak diperlukan guna meminimalkan kesenjangan antara apa yang mereka pelajari di sekolah dengan yang akan mereka alami di tempat kerja di masa mendatang.
4. Teaching Factory
Fasilitas Teaching Factory didirikan di tiap sekolah agar siswa dapat menerapkan keterampilannya dengan memenuhi pekerjaan nyata yang diberikan oleh perusahaan ternama.
5. Layanan Penempatan Kerja
Layanan ini disediakan guna membantu lulusan dalam mendapatkan pekerjaan layak di dalam maupun luar negeri dan juga membantu industri mendapatkan sumber talenta yang terampil dan berkualitas dari SMK.
Inisiatif unggulan dari Bakti Pendidikan Djarum Foundation yang dimulai sejak tahun 2011 ini melibatkan 17 SMK di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Hingga tahun 2023, terdapat 20 program keahlian dari 4 sektor yang telah berhasil bertransformasi guna menghasilkan lulusan yang kompetitif sehingga dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Indonesia dan mancanegara.
A. Ekonomi Kreatif
B. Maritim
C. Pariwisata
D. Teknologi Rekayasa
Keberlanjutan program ini terus dievaluasi setiap tahunnya dengan menggunakan 2 indikator utama, yaitu tingkat kebekerjaan dan tingkat pendapatan rata-rata lulusan dalam 3 bulan setelah lulus dari SMK.
Langkah Bakti Pendidikan Djarum Foundation berikutnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan di Kabupaten Kudus adalah terus menyempurnakan program keahlian yang ada di SMK dan menyiapkan lebih banyak program keahlian pada bidang-bidang pekerjaan yang bisa memberikan pendapatan tinggi secara berkelanjutan.