Artikel
Jadi Menteri Sehari Ala Beswan Djarum
Bagaimana jadinya jika Beswan Djarum 2018/2019 ditantang untuk menjadi Menteri sehari dan menyampaikan gagasan ide serta inovasi programnya untuk mewujudkan visi Presiden?
Medeleine Rebecca dan Beswan Djarum 2018/2019 lainnya dibagi dalam kelompok-kelompok tertentu yang merepresentasikan kementerian di bidang yang berbeda-beda. Ada Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perindustrian, dan lain-lainnya. Beswan Djarum secara berkelompok diminta untuk merumuskan solusi dari suatu permasalahan menjadi ide dan inovasi program yang tepat untuk mewujudkan visi Presiden dengan jangka waktu tertentu.
Medeleine Rebecca M, Beswan Djarum 2018/2019 dari Universitas Kristen Satya Wacana menyampaikan bahwa Project Presentation ini menjadi pengalaman yang berbeda dari hal yang biasa ia lakukan di kampus. “Biasanya di kampus kalau kejar deadline sudah paham apa yang akan dikerjakan tetapi di project presentation ini urusannya sama negara, harus pelajari lagi dari awal supaya tidak asal membuat perencanaan.Meskipun tidak langsung direalisasikan programnya tapi harus dibuat serealistis mungkin meski harus menguras tenaga dan pikiran”, jelasnya.
Rahmat Awaludin Fikry, Beswan Djarum 2018/2019 dari Universitas Airlangga turut memaparkan bahwa pengalaman di Project Presentationberkaitan dengan manajemen waktu, kelompok, dan bagaimana berlatih secara langsung mengaplikasikan materi Critical Writing dan Public Speaking yang sudah didapatkan sebelumnya.
“Secara garis besar ada dua pengalaman yang saya dapatkan, waktu mempersiapkan di malam sebelumnya bagaimana saya bisa koordinasikan dan satukan ide yang beragam dari teman satu kelompok sehingga saya jadi tahu bagaimana kuatnya brainstorming untuk membentuk pikiran yang solid dalam menentukan tujuan kita. Yang kedua, di waktu presentasinya saya belajar menyampaikan apa yang sudah kelompok saya persiapkan sebelumnya agar bisa diterima oleh orang lain, meskipun banyak hal yang kemarin belum tersampaikan seutuhnya, tapi dari evaluasi kak Roro dan kak Bayu benar-benar jadi pelajaran yang berharga untuk membetulkan kesalahan dan kekurangan yang masih saya lakukan. Benar-benar dapat skills baru yang tidak saya sangka bisa kembangkan”, jelas Fikry.
Achmad Amanu Husrizal Fammy, Beswan Djarum 2018/2019 dari Universitas Airlangga juga mengakui bahwa yang paling susah ketika bekerja secarakelompok adalah menyatukan ide serta argumentasi yang beragam sehingga komunikasi yang terarah bisa menyatukan setiap perbedaan yang ada menjadi sebuah solusi bersama.
“Komunikasi antar anggota kelompok juga sangat diperlukan dalam negosiasi menetapkan solusi bersama, jadi antar anggota tidak hanya mementingkan pemikiran individu masing-masing dan harus bisa menerima pemikiran anggota lain. Maka dari itu komunikasi di saat project presentation sangat dibutuhkan. Entah itu komunikasi antar anggota maupun komunikasi menyampaikan ide saat presentasinya”, ungkap Achmad.
Di project presentation, Djarum Foundation turut memberikan apresiasi bagi kelompok terbaik, penulis terbaik, serta pembicara terbaik. Selain untuk menumbuhkan semangat berjuang menampilkan yang terbaik, apresiasi tersebut menjadi pemacu diri bagi Beswan Djarum untuk terus berlatih menampilkan yang terbaik bahkan setelah pelatihan soft skills berakhir.
Medeleine, Fikry, dan Achmad berharap hal-hal mendasar yang mereka dapatkan kemarin bisa membantunya untuk mengembangkan kemampuan diri dalam berpikir, mengolah informasi, menulis, dan berkomunikasi di depan umum. Mereka juga belajar bagaimana menjadi pribadi yang bisa menggerakkan orang lain untuk satu visi dan mau bekerjasama.
Terlepas dari project presentation, Beswan Djarum 2018/2019 telah membuktikan bahwa tantangan ada untuk dihadapi dan berani berproses, berlatih, dan menerima masukan adalah kunci untuk terus maju. Jangan berhenti di kamu, saatnya sebar manfaat dari ilmu yang telah kamu dapatkan.
Artikel terkait
