Artikel
Kopi Roki Robusta Indrokilo: Berantas Pengangguran Ibu – Ibu Dusun Indrokilo
Dusun Indrokilo terletak di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Dimana 98% dari masyarakat dusun Indrokilo pada umumnya adalah pelaku usaha kopi, baik yang dikelola secara mandiri maupun bagi hasil bersama Perhutani. Kopi yang di hasilkan rata-rata jenis robusta. Namun, melimpahnya stok kopi karena banyaknya hasil panen biji kopi dan banyaknya perkebunan kopi tidak membuat semua masyarakat dapat mengolah kopi tersebut sesuai standar yang ada di pasar dan belum menjangkau pemasaran yang luas dari segi lokasi dan segmentasi konsumennya.
Beswan Djarum Semarang 2018/2019, melihat potensi besar ini dan melalui program Community Empowerment, mereka bergerak untuk menjadikan Dusun Indrokilo sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka menjalin kerjasama dengan stakeholder terkait seperti Kepala Desa, Kepala Dusun, Disperindag Kabupaten Ungaran, Dinkop dan UMKM Ungaran, masyarakat sekitar dan mentor ahli kopi.
“Rendahnya pengetahuan masyarakat dusun Indrokilo tentang budidaya tanaman kopi menyebabkan masyarakat tidak dapat mengembangkan lahan perkebunan kopi yang berkualitas tinggi dengan masa panen yang tetap. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat tidak memperoleh hasil yang tinggi dari budidaya kopi yang mereka lakukan”, jelas Fajar Hudoyo, Beswan Djarum Universitas Diponegoro yang menjadi Ketua Pelaksana program Community Empowerment Beswan Djarum Semarang.
Terlebih lagi dengan melihat aktivitas budidaya tanaman kopi yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun, memberikan potensi sendiri bagi masyarakat untuk mengembangkan perekonomiannya dengan melakukan budidaya perkebunan kopi yang lebih baik, ditunjang dengan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kondisi perekonomiannya yang ditunjukkan lewat antusiasme untuk mengikuti pembinaan dan pelatihan di masa mendatang.
Beswan Djarum Semarang juga mendalami permasalahan sosial yang dihadapi oleh masyarakat dusun Indrokilo, di mana mayoritas masyarakatnya masih berada pada golongan ekonomi menengah ke bawah. Meski hasil perkebunan kopi sangat melimpah, namun mereka belum dapat melakukan standardisasi atau grading kopi yang dihasilkan, sehingga kualitas kopi kurang maksimal. Hal ini karena pengetahuan mereka mengenai pengolahan kopi yang sangat terbatas. “Penduduk desa hanya menggunakan pengalaman dan insting dalam memproduksi kopi sehingga kualitas produknya tidak bisa terjaga dengan baik”, jelas Fajar.
Melihat permasalahan tersebut, Beswan Djarum Semarang melakukan pemberdayaan serta pelatihan kepada para Ibu - Ibu dari Kelompok Usaha Tani dalam pengolahan kopi yang akan dibantu dengan mentor yang berpengalaman di bidang kopi, sehingga dapat menghasilkan kualitas kopi dengan grade dan kualitas terbaik, serta mampu mempunyai segmen dan cakupan pasar yang luas.
“Solusi jangka pendeknya kami akan memberikan pelatihan pengolahan kopi kepada masyarakat dan riset untuk perluasan pemasaran produk, serta pelatihan packaging. Untuk solusi jangka panjangnya, kami berharap dapat bekerja sama dengan beberapa produk Desa Lerep lainnya untuk dijadikan satu dan dipasarkan melalui koperasi”, lanjut Fajar. Hasil akhir yang diharapkan saat program Community Empowerment ini selesai, masyarakat Dusun Indrokilo serta Desa Lerep dapat merasakan manfaat yang berkelanjutan bagi ekonomi dan kesejahteraan mereka.
“Solusi yang ingin kami berikan adalah produk kopi yang berkualitas dan peningkatan market produk Kopi Dusun Indrokilo dengan strategi branding, packaging, dan marketing yang terprogram dengan label baru yaitu Kopi Roki (Kopi Robusta Indrokilo)”, ucap Fajar dengan bangga. Produk kopi yang dipasarkan berbentuk green bean, roasted bean, sampai bubuk siap minum sesuai permintaan pasar. Khusus untuk roasted bean dan bubuk dilabeli pada kemasan 100 gram, 200gram, 250 gram dan 1 kilogram.
Artikel terkait
