Artikel

Nila Krispi Simbok’E Sebagai Oleh-Oleh Khas Yogyakarta

Jumat, 20 Juli 2018

Salah satu tim Community Empowerment Beswan Djarum 2017/2018 asal Yogyakarta yang diketuai oleh Marizal Fanani melihat potensi tinggi pada penjualan Nila Crispy Simbok’e. Sayangnya, produksi masih terhambat dan akses pemasaran warga masih terbatas.

Minggu (15/7), Marizal Fanani, Diana Carmelita Effendi, Vincentia Ariel Aurellia Hendrawan, Christianoko, Finsen Prayogo, Melodi Grace Natalie, dan Syarif Hidayat telah berkumpul di depan rumah Kepala Desa. Para Beswan Djarum 2017/2018 ini tergabung dalam tim Community Empowerment: Peduli Si Bokesan (Peningkatan Produksi Ikan Nila Krispi sebagai Ikon Desa Bokesan). Hari ini mereka akan melihat produksi dan meninjau pemasaran

Sri Rejeki, ketua Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera Dukuh Bokesan, yang menjelaskan tahap-tahap produksi Nila Krispi. Mulai dari pengangkatan ikan dari tambak. Ikan yang dipilih berjenis nila berusia satu bulan. Kemudian dibawa ke dapur produksi.

“Kami membuat desain baru untuk kemasannya. Lalu memberi label Simbok’e yang merupakan singkatan dari Simbok Bokesan alias ibu-ibu Bokesan. Karena yang memproduksi semuanya ibu-ibu,” terang Christianoko, Mahasiswa jurusan Manajemen, Universitas Sanata Dharma.

Di tengah proses produksi, Sri Rejeki bercerita lebih jauh mengenai dusun Bokesan yang terletak di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. “Desa kami memang dikenal sebagai penghasil ikan tawar. Hanya saja untuk produksi dalam bentuk makanan masih tidak terlalu banyak. Terutama olahan ikan nila ini,” terang Sri.

“Solusi yang kami coba tawarkan dan disepakati dalam pertemuan dengan warga Bokesan yaitu menciptakan mesin filet,” jelas Marizal, selaku ketua tim. “Dari semua proses produksi, filet lah yang membutuhkan waktu lama. Mesin ini nantinya diharapkan mampu untuk meningkatkan produksi,” lanjut mahasiswa jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Universitas Gadjah Mada tersebut.

Selain berfokus pada peningkatan produksi, tim yang digawangi oleh mahasiswa dari berbagai Universitas di Yogyakarta ini juga memberi workshop kepada warga mengenai pemasaran produk. “Kami juga mempertemukan Simbok’e ini dengan channel toko oleh-oleh, sehingga produk ibu-ibu di sini nantinya bisa masuk.” kata Marizal.

Selesai memproduksi, kemudian para ibu-ibu dan Beswan Djarum ini berangkat ke alun-alun Sleman. Simbok’e tengah dikenalkan sebagai panganan asli Bokesan dalam acara tahunan Pameran Potensi Daerah Kabupaten Sleman 2018.

Ke depannya, sesuai dengan prinsip Community Empowerment, warga Bokesan disiapkan kemandirian sehingga mampu mengelola keberlanjutan Nila Crispy Simbok’e secara swadaya.

Ikuti terus informasi Djarum Beasiswa Plus di media sosial resmi kami, Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus), Twitter (@BeswanDjarum) dan Youtube (Djarum Beasiswa Plus).

Artikel terkait

21 - 27 April 2024 Final Essay Contest Beswan Djarum 2023/2024 Tingkat Regional 16-17 Mei 2024 Final Essay Contest Beswan Djarum 2023/2024 Tingkat Nasional 27 Maret - 30 Mei 2024 Pendaftaran Online Djarum Beasiswa Plus 2024/2025 31 Mei - 9 Juni 2024 Seleksi Administrasi Djarum Beasiswa Plus 2024/2025 10 Juni - 23 Juni 2024 Tes Tulis Online Djarum Beasiswa Plus 2024/2025 24 Juni - 31 Agustus 2024 Tes Tulis Offline & Wawancara Djarum Beasiswa Plus 2024/2025 1 September 2024 Pengumuman Beswan Djarum 2024/2025