Akbar Hidayatullah
Kurator dan Corporate Lawyer
AHLO Advocates Legal Consultants
Beswan Djarum 2005/2006
Saya masih ingat betul momen ketika diminta kampus untuk ikut seleksi Djarum Beasiswa Plus. Saat itu, saya menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas Hukum di Universitas Tanjungpura. Sebenarnya, saya punya privilese untuk langsung mendapatkan beasiswa dari kampus. Maka, ketika diminta ikut seleksi, saya sempat berpikir, “buat apa repot-repot? Toh bisa dapat beasiswa dengan jalur yang lebih mudah.”
Tapi saya tetap memutuskan untuk mendaftar. Ternyata, keputusan itu menjadi salah satu titik balik paling berharga dalam hidup saya.
Saya bergabung sebagai Beswan Djarum di tahun 2005, dan mengikuti program ini membentuk banyak hal dalam diri saya. Mulai dari pola pikir, cara memimpin, hingga kemampuan menjalin hubungan dengan banyak orang. Djarum Beasiswa Plus bukan sekadar memberi bantuan dana pendidikan, tapi benar-benar memperkaya karakter dan mempersiapkan saya untuk terjun dan berkembang dengan baik di dunia nyata.
Saya percaya, modal terbesar saya saat ini bukan sekadar gelar sarjana hukum, tapi kombinasi dari pengalaman, nilai hidup, dan soft skills yang saya dapat selama menjadi Beswan Djarum.
Salah satu bukti nyata pengaruh beasiswa ini terjadi ketika saya baru lulus kuliah. Di usia 22 tahun, saya mengikuti proses seleksi untuk posisi Legal Manager di sebuah perusahaan pertambangan asal Malaysia. Saat wawancara, sang owner tiba-tiba tertarik dengan sertifikat Djarum Beasiswa Plus yang saya sertakan. Ia bertanya panjang lebar tentang program ini. Dan dari situ, saya terpilih, bahkan mengalahkan kandidat lain yang jauh lebih senior dari saya.
Cita-cita saya menjadi pengacara sendiri sudah tumbuh sejak kecil. Waktu itu, saya menonton film Andy Lau yang berperan sebagai pengacara membela ibunya yang difitnah. Di usia yang masih sangat muda, film itu meninggalkan kesan mendalam. Saya ingin menjadi seperti dia: membela yang benar, memperjuangkan keadilan, dan membuat hukum menjadi jalan untuk menolong banyak orang.
Kini, saya menjalani profesi sebagai Commercial dan Corporate Lawyer. Saya mendirikan AHLO Advocates Legal Consultants, sebuah firma hukum yang saya bangun dengan semangat profesionalisme dan integritas. Selain itu, saya juga turut merintis Helios Strategic Institute, sebuah wadah kolaborasi antara para konsultan dan akademisi lintas bidang.
Tantangan dalam dunia hukum dan bisnis tentu tidak sedikit. Tapi saya selalu percaya, dengan tekad yang kuat dan prinsip yang jelas, kita bisa melewati apa pun. Pengalaman saya di Djarum Beasiswa Plus memberi fondasi penting dalam membangun prinsip itu.
Saat ini, saya juga dipercaya sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Djarum Beasiswa Plus periode 2022–2026. Tugas ini membawa saya kembali ke jejaring para alumni yang luar biasa. Mereka yang kini tersebar di berbagai bidang, dari pemerintahan, akademik, industri kreatif, hingga wirausaha. Tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Saya ingin memastikan bahwa ikatan ini tidak berhenti di nostalgia masa kuliah, tapi berkembang menjadi komunitas yang aktif, produktif, dan punya kontribusi nyata untuk Indonesia.
Kami rutin mengadakan berbagai kegiatan seperti Dreamfest, gathering tahunan, pertandingan olahraga, hingga program mentoring antargenerasi. Semua ini untuk menjaga semangat “karakter plus” yang dulu ditanamkan saat kami masih menjadi Beswan.
Melihat ke belakang, saya bersyukur telah mengambil keputusan untuk ikut seleksi Djarum Beasiswa Plus. Keputusan yang awalnya membuat saya merasa repot, ternyata menjadi salah satu anugerah terbesar dalam hidup saya.