Profil alumni

GALIO RUDOLFO DIAN BURDAMES

Aktivis Sosial dan Pendiri
Yayasan Sehati Sebangsa
Beswan Djarum 2012/2013

Kehadiran program Djarum Beasiswa Plus dari Djarum Foundation hingga ke Papua membantu mewujudkan semangat dari Indonesia Timur untuk turut bersaing.

Tak pernah terbesit di pikiran ini menjadi seorang Beswan Djarum. Saya sudah mendengarnya lama, bahkan sebelum menjadi mahasiswa. Program Djarum Beasiswa Plus tentu menjadi idaman bagi saya yang berdomisili di Kota paling Timur Indonesia, Kota Jayapura. Dan berdasarkan pengamatan saya, tidak banyak beasiswa yang memiliki konsep sangat "mantap sampe" (dialek Papua yang artinya bagus sekali).

Kehidupan Mahasiswa tentunya tidak lepas dari belajar dan juga kegiatan ekstrakulikuler yang sangat padat, baik untuk organisasi baik di dalam kampus maupun diluar kampus. Walaupun harus saya akui, kegiatan pengembangan mahasiswa baik di dalam kampus maupun luar kampus masih terbatas kala itu. Sosial media belum sehebat saat ini dan belum menguasai relung kehidupan remaja dan pemuda khususnya mahasiswa seperti masa kini.

Saya menjadi satu dari sekian mahasiswa berprestasi di kampus dan memenangkan lomba entrepreneurship skala nasional dengan salah satu perusahaan property nasional dan salah satu kementerian di Jakarta. Kesempatan mendapatkan kepercayaan dari kampus untuk menjadi calon penerima program Djarum Beasiswa Plus semakin terbuka lebar. Khusus bagi mereka yang berprestasi dan mengharumkan nama kampus.

Saya sungguh beruntung, tetapi juga merasa tertantang. Bagaimana tidak, Djarum Foundation baru kali ini melakukan seleksi Beswan Djarum di Wilayah Timur Indonesia khususnya Provinsi Papua dan Papua Barat. Saya harus membuktikan bahwa kepercayaan yang diberikan pihak kampus bisa menjadikan saya kader perubahan bagi lingkungan terutama sekitar lingkungan kampus yaitu mahasiswa.

Semua pelatihan soft skill yang diberikan di program Djarum Beasiswa Plus sangat luar biasa. Pelatihan soft skill yang paling berkesan dalam hidup saya adalah pelatihan Character Building, kami "anak timur" merasa diberikan tempat sebagai bagian dari bagian Nusantara dalam kegiatan yang melibatkan seluruh delegasi Beswan Djarum.

Sebagai anak timur, khususnya Papua saya mendapatkan banyak pertanyaan dari sesama Beswan Djarum yang menanyakan perkembangan Papua dan kehidupan di Papua. Tak hanya itu, games dan challenge yang diberikan kepada kami baik secara individu maupun kelompok merupakan sebuah simulasi bagi kami dalam menghadapi segala tantangan di masa depan.

Salah satu tantangan yang harus saya lawan, adalah rasa minder terhadap Beswan Djarum lain yang berasal dari wilayah yang lebih maju dan sudah memiliki segudang prestasi dan banyak pengalaman untuk tampil dan berbicara. Bak gayung bersambut, Melalui pelatihan Character Building ini saya menemukan bahwa keberanian dan percaya diri menjadi kunci utama menerima hal baru dan yang paling penting saya mampu mengadopsinya secara positif.

Beruntungnya menjadi Beswan Djarum yang patut menjadi pertimbangan mahasiswa untuk bisa berusaha mendapatkan beasiswa ini. Melalui pelatihan Leadership Development, banyak sekali ilmu yang saya dapatkan dan memampukan saya bekerja bagi masyarakat melalui pekerjaan kemanusiaan di salah satu Badan PBB di Papua. Mulai dari membangun konsep berpikir, metode bagaimana bisa mendapatkan perhatian lawan bicara serta memberikan advokasi terhadap target yang saya tuju.

Masih jelas teringat apa yang disampaikan pemateri Public Speaking kala itu, yang merupakan presenter senior dan pemimpin redaksi Kompas TV, Rosiana Silalahi yang sangat saya kagumi. Beliau berpesan agar selalu membuat sesuatu itu "keep it short and simple" karena nyatanya sebagai pekerja di bidang kemanusiaan, hal itu sangat berguna bagi saya yang tidak hanya bekerja di kantor tetapi sering berkunjung ke daerah-daerah terutama pedalaman Papua.

Hal menarik lainnya dari pelatihan Leadership Development adalah menjadi pemimpin bukan berarti harus tampil di depan masyarakat. Menjadi pemimpin harus di mulai dari diri sendiri. Pengalaman ini saya bawa ketika mengunjungi pedalaman Papua, dari pesisir hingga pegunungan. Anak-anak dan ibu-ibu khususnya lebih membutuhkan bahasa yang sederhana serta mudah dipahami. Begitu pula halnya dengan pemimpin-pemimpin di daerah kabupaten/kota serta provinsi yang saya temui. Mereka membutuhkan penjelasan yang jelas serta apa yang bisa segera mereka lakukan, tentunya sesuai dengan program kerja pemimpin tersebut.

Menjadi Beswan Djarum tentu banyak hal menarik yang bisa saya dapatkan. Pertemanan lintas provinsi adalah salah satunya. Hal ini mendorong saya untuk bisa mengetahui perkembangan pembangunan, membuat pandangan terbuka, meningkatkan sifat toleransi dan berbagai ilmu lainnya. Kesempatan ini juga masih saya dapatkan saat ini ketika melakukan perjalanan dinas ke kabupaten dan kota lain di Indonesia, dimana saya bisa berjumpa dengan Beswan Djarum lainya di Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.

Menjadi Beswan Djarum dari Timur Indonesia tentu merupakan pengalaman berharga dalam hidup saya. Program Djarum Beasiswa Plus membuktikan bahwa mahasiswa dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk mendukung cita-cita saya selama menjadi mahasiswa melalui beasiswa yang sangat mendukung kapasitas saya. Kalian juga wajib mendapatkan kesempatan yang sama melalui program Djarum Beasiswa Plus.

Mengutip kalimat dari Abraham Lincoln yang berbunyi: "Saya memang seorang yang melangkah dengan lambat, tetapi saya tidak akan pernah berjalan mundur ke belakang", melalui program Djarum Beasiswa Plus saya belajar bahwa sebagai seorang dari Indonesia Timur tidak ada kata terlambat bagi kita yang mau berusaha dan tahu kapan harus bergerak maju.

Apa yang kalian ragukan lagi?, Come Join Us!