Profil alumni

Rachmadin Ismail

Pemimpin Redaksi
tirto.id

Beswan Djarum 2005/2006

Lebih dari 17 tahun saya menggeluti dunia media. Dari menjadi reporter lapangan, editor, hingga saat ini dipercaya sebagai Pemimpin Redaksi di tirto.id. Meski waktu sudah berjalan begitu lama, saya merasa dunia ini tak pernah berhenti mengajarkan hal-hal baru setiap harinya. Dan jika ditanya apa yang jadi fondasi penting dalam perjalanan saya, saya akan menjawab: pengalaman sebagai Beswan Djarum.

Saya bergabung sebagai Beswan Djarum pada tahun 2005, saat masih kuliah di Jurusan Sastra Jerman, Universitas Pendidikan Indonesia. Mungkin terdengar tidak biasa, kuliah di jurusan sastra, tapi akhirnya berkarier di dunia jurnalistik. Namun sebenarnya, masih berkaitan yaitu kemampuan untuk memahami, merangkai, dan menyampaikan pesan lewat kata.

Menjadi Beswan Djarum adalah titik penting dalam membentuk arah dan cara saya berpikir. Lewat program ini, saya tidak hanya belajar hal teknis seperti penulisan, tetapi juga mendapat pelatihan kepemimpinan yang kelak sangat saya butuhkan saat memimpin tim. Di program Leadership Development, saya belajar tentang berbagai gaya kepemimpinan, tentang pentingnya komunikasi efektif, dan yang terpenting tentang menjadi pemimpin yang bukan hanya memerintah, tapi juga memberi ruang dan memberdayakan.

Pengalaman ini saya bawa sampai sekarang. Gaya kepemimpinan yang saya bangun di redaksi bukan gaya atasan-bawahan, melainkan kolaboratif. Saya percaya, redaksi yang sehat adalah redaksi yang memberi ruang pada diskusi, perbedaan pandangan, dan terus berkembang bersama.


Prinsip ini banyak terinspirasi dari pengalaman ketika saya menjadi Beswan Djarum, bertemu teman-teman dari berbagai daerah, latar belakang, dan cara pandang yang berbeda, tapi punya semangat belajar yang sama.

Saat masih jadi Beswan Djarum, saya juga ikut serta dalam kompetisi karya tulis ilmiah. Alhamdulillah, saya terpilih menjadi salah satu pemenangnya. Bukan soal menangnya yang paling saya ingat, tapi prosesnya: saya belajar menyusun argumen, meriset data, dan menyampaikannya dalam tulisan yang bisa dinikmati orang lain. Kemampuan inilah yang jadi salah satu fondasi saya dalam bekerja di media, tempat menulis bukan sekadar tugas, tapi bagian dari tanggung jawab sosial.


Kini, setelah lebih dari satu dekade bekerja di media, saya merasa tanggung jawab saya bukan hanya untuk mengelola redaksi, tapi juga memberi kembali. Itulah mengapa saya senang saat diminta menjadi juri di Essay Contest Beswan Djarum. Bertemu adik-adik Beswan Djarum dari berbagai angkatan, membaca gagasan mereka, dan berdiskusi langsung, memberi saya energi baru. Saya percaya, generasi muda Indonesia punya potensi besar. Tinggal bagaimana kita membuka ruang agar mereka bisa tumbuh maksimal.

Saya percaya, setiap kesulitan pasti datang bersama kemudahan. Itu prinsip yang saya pegang dalam karier dan kehidupan. Maka, apa pun tantangan yang datang, saya akan terus berusaha memberikan yang terbaik, baik sebagai jurnalis, pemimpin redaksi, maupun bagian dari keluarga besar Djarum Beasiswa Plus.

30 Juli - 05 Oktober 2025 Tes & Wawancara Djarum Beasiswa Plus 2025/2026 10 Oktober 2025 Pengumuman Beswan Djarum 2025/2026