Sepuluh gagasan dari Beswan Djarum 2016/2017 untuk program Community Empowerment telah siap diimplementasikan mulai bulan Maret 2017. Setelah sebelumnya mereka mengikuti lokakarya pre-implementasi program Community Empowerment pada tanggal 1-2 Februari 2017 di Jakarta sebagai bekal persiapan, sepuluh tim yang terpilih ini pun terjun ke masyarakat untuk bergerak bersama menciptakan perubahan. Yaitu perubahan dengan mengaplikasikan soft skills yang telah Beswan Djarum dapatkan melalui berbagai pelatihan program Djarum Beasiswa Plus.
Dalam program Community Empowerment, Beswan Djarum di beberapa daerah yakni Lampung, Jakarta, Bandung, Tasikmalaya, Kudus, Solo, Surabaya, Jember dan Makassar, berlatih untuk terjun ke masyarakat dan melihat problem sosial yang dihadapi oleh komunitas di sekitarnya. Serta, mencoba membantu menggali sehingga akan didapatkan kehidupan yang lebih baik secara berkelanjutan
Di salahsatu programnya yang berlokasi di Sekeloa, Coblong, kota Bandung, Beswan Djarum 2016/2017 menggali ide memberikan solusi bagi ketahanan pangan masyarakat di lahan perkotaan (urban farming). Tim XoS selaku pelaksana yang terdiri atas Beswan Djarum 2016/2017 dari tujuh (7) perguruan tinggi di kota Bandung ini memberikan pelatihan serta pendampingan budidaya tanaman hidroponik.
Berangkat dari adanya program Urban Farming pemerintahan kotamadya Bandung, tim XoS terpanggil menggali solusi untuk meningkatkan produktifitas lahan perkotaan sebagai penghasil pangan seraya membantu meningkatkan ekonomi masyarakat. Tim ini terdiri berasal dari Universitas Jenderal Achmad Yani, Universitas Widyatama, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Komputer Indonesia Universitas Islam Bandung. Politeknik Negeri Bandung, serta Institut Teknologi Nasional.
Reynaldo Michael Lambert, Beswan Djarum 2016/2017 dari Universitas Universitas Jenderal Achmad Yani selaku project officer menjelaskan, “Program kami menggandeng pelaku hidroponik di pemukiman kota dan bersama kelompok masyarakat binaan, memberikan pelatihan dan pendampingan bagaimana cara untuk mengidentifikasi tanaman. Tujuannya, hingga proses akhir penanaman terdapat kontrol di setiap kualitas hasil panen sebagai persiapan keberlanjutan pengelolaanya oleh kelompok masyarakat sendiri.”
Lain halnya dengan gagasan tim SAHABAT (Satukan Hati Bangun Masyarakat) yang terdiri atas Beswan Djarum 2016/2017 dari kota Jakarta. Mereka yang berasal dari Universitas Bina Nusantara dan Universitas Tarumanegara ini menggagas ide pengembangan potensi pemuda warga Rusun Pesakih di Jakarta Barat.
Michael, Beswan Djarum 2016/2017 dari Universitas Tarumanegara selaku koordinator tim SAHABAT menyampaikan,” Tim SAHABAT mencoba membantu pemuda-pemuda warga Rusun dalam menggali menggali potensi dirinya, terutama mereka yang menganggur dan putus sekolah dengan cara memberikan pengenalan kewirausahaan serta membangun koneksi ke pihak-pihak yang sekiranya membutuhkan jasa dan produk mereka.”
"Program kami dimulai dengan mengidentifikasi potensi teman-teman di Rusun agar tahu apa kekuatan dan tahu pekerjaan maupun suatu peran dalam organisasi pemuda. Misal pemimpin kegiatan atau bendahara kelompok harus punya karakter tertentu", tambah Michael.
Beswan Djarum dan masyarakat mengadakan pertemuan pertama yang berfokus pada diskusi menggali aspirasi kegiatan kepemudaan. Dibantu oleh fasilitator, teman-teman di Rusun dikenalkan dengan cerita hubungan antara kerja dan motivasi, juga memilahkan cara dan jalan yang tepat dalam mencapai suatu tujuan.
Belasan peserta pemuda Rusun dan Beswan Djarum telah melakukan self assessment tentang potensi masing-masing secara sederhana. Berbaur dan saling bercerita untuk mengenali seperti apa mimpi yang ingin dicapai, berubah pada hal baik lainnya.
Gagasan-gagasan cemerlang Commuity Empowerment Beswan Djarum lainnya akan terus bergulir sepanjang tahun 2017 dan dilakukan di beberapa kota. Kini saatnya fokus dan konsisten dalam menciptakan langkah baru yang berdampak positit bagi masyarakat. Ikuti terus kisah program Community Empowerment di kota lainnya ya!