Menilik Kekayaan Budaya Dan Lingkungan Kota Kudus
Cultural visit menjadi salah satu agenda dari rangkaian acara Nation Building setiap tahunnya. Pada sesi ini, Beswan Djarum diajak untuk mengenal lebih jauh kebudayaan lokal kota Kudus dengan mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang ada di dalamnya.
Masjid dan Menara Kudus menjadi salah satu destinasi dalam Cultural Visit. Tempat bersejarah ini didirikan Sunan Kudus pada tahun 1549 M. Bangunan masjid dan menara yang menyerupai candi ini menggunakan perpaduan arsitektur kebudayaan Hindu serta Islam. Menjadi tempat eksotis dalam mempelajari nilai-nilai toleransi beragama.
Beswan Djarum pun mengunjungi Rumah Adat Kudus yang terletak di dalam area Djarum Foundation Park. Rumah tradisional ini mencerminkan perpaduan akulturasi kebudayaan masyarakat Kudus dengan ciri khas seni ukirannya. Membuat siapa saja yang mengunjunginya takjub akan kreativitas nenek moyang kita sebelumnya. Kekayaan budaya yang tak lekang oleh waktu.
Untuk merangsang kepekaan Beswan Djarum terhadap lingkungan sekitar, mereka pun diajak menjelajah Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Djarum Foundation. Beragam tanaman langka dari berbagai Negara di lima benua dibudidayakan disini. Kurang lebih 100.000 bibit diproduksi oleh PPT Djarum Foundation setiap tahunnya.
Karina dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung mengungkapkan bahwa Cultural Visit memberinya pandangan baru dalam melihat kekayaan budaya bangsa yang patut dijaga. "Mengunjungi tempat-tempat bersejarah seru sekali. Jika sebelumnya hanya tahu dari buku atau internet, sekarang bisa melihat langsung di Kudus. Di Djarum Foundation Park juga kami melihat bahwa kepedulian terhadap lingkungan itu penting. Mewarisi lingkungan yang baik untuk anak cucu kita nantinya", ungkap Karina.
Sebuah bekal bagi Beswan Djarum untuk tak hanya melestarikan namun juga mengenal dan menjaga kekayaan bumi pertiwi. Menerapkan rasa cinta pada budaya dan lingkungan dalam kehidupannya sehari-hari.