Artikel

Fill The Water : Mengikat Kekompakan dan Belajar Toleransi

Setiap individu pasti pernah merasakan bagaimana egoisme diri menjadi penghambat dalam keberlangsungan hidup. Terbiasa jumawa pada kemampuan yang dimiliki namun menjadi acuh dan semaunya sendiri. Beswan Djarum pun belajar menepis semua hal itu dalam permainan Fill The Water.

Tantangan dalam Fill The Water adalah masing-masing regu diminta untuk mengeluarkan bola yang berada di dalam pipa berlubang. Selain menggunakan media air dan gelas, Beswan Djarum pun diperbolehkan untuk menggunakan seluruh anggota tubuhnya untuk menyelesaikan permainan ini. 

 

Caroline dari Universitas Atma Jaya Jakarta merasakan sendiri bahwa Fill The Water bukanlah tipe permainan yang mudah untuk ditaklukkan. Ia dan regunya belajar untuk menyingkirkan ego masing-masing. "Yang saya dapatkan di permainan ini adalah tentang kerjasama regu dan semua pun mengambil inisiatif posisinya sendiri. Siapa yang menutup lubang dan siapa yang mengambil air. Selain itu kita juga belajar untuk rela berkorban. Apalagi kita datang ke Character Building pasti dengan sepatu dan baju yang bersih, semua pun rela mengotori badannya demi capai tujuan regu", jelas Caroline.

Caroline juga menyampaikan bahwa meski regunya gagal selesaikan tantangan ini namun nilai lain yang ia peroleh adalah tentang kekompakan dan kepedulian. "Di permainan sebelumnya kami masih jalan sendiri-sendiri tapi Fill The Water mengubah itu. Kami makin akrab karena semua hal harus dilakukan bebarengan. Bertoleransi juga dengan kondisi teman."

Artikel terkait