"Lubang di pojok bawah untuk Rizky, lubang di garis kedua untuk Lia. Kita bergantian ya melewati talinya." Suara komando memenuhi area permainan Spider Web. Seluruh regu diminta untuk melewati lubang tali yang menyerupai jaring laba-laba dan masing-masing anggota regu hanya boleh memilih satu dari sekian banyak lubang tali.
Komandan regu biasanya akan menentukan siapa anggotanya yang harus melewati lubang pertama kali dilanjutkan dengan memilih anggota yang akan diangkat melewati lubang tali yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan secara bergantian hingga anggota regu terakhir berhasil melewati lubang terbawah.
Hengky Susilo dari Universitas Palangkaraya pun begitu terkesan dengan tantangan Spider Web. Ia dan regunya mengakui bahwa permainan yang tampak mudah ini justru menguji intelektualitas Beswan Djarum sebagai mahasiswa. Bagaimana setiap orang harus bisa mengambil peran untuk menyelesaikan masalah yang dianggap rumit dalam suatu lingkup kelompok. Menyatukan banyak kepala untuk dapatkan satu strategi yang pasti.
"Spider Web mengajarkan tentang kerjasama. Bagaimana sesama anggota regu dapat saling memberi pendapat serta opini untuk menyelesaikan tantangan yang diberikan. Intelektualitas kita sebagai pemuda sekaligus mahasiswa pun dapat dinilai disini. Belajar tentang kepemimpinan dan juga kesabaran. Seru deh pokoknya!", ungkap Hengky.
Spider Web pun menjadi jebakan tersendiri bagi individu yang gegabah dan tidak hati-hati dalam melakukan suatu pekerjaan karena setiap anggota regu dilarang untuk menyentuh tali yang tersedia. Terbayang kan bagaimana susahnya menghilangkan sikap terburu-buru ketika berpacu dengan waktu? Jangan sampai salah langkah dan mengulang dari awal ya!