Artikel

Character Building: Menempa Karakter, Menjadi Generasi Tangguh

Mengawali perjalanan di Djarum Beasiswa Plus, sebanyak 534 Beswan Djarum mengikuti pelatihan soft skills pertama yaitu Character Building. Bertempat di Purwakarta, Jawa Barat, pelatihan ini menjadi fase penting dalam rangkaian pengembangan diri Beswan Djarum, sekaligus momentum awal untuk melangkah menjadi pribadi yang lebih kuat dan adaptif.

Character Building dilaksanakan langsung di alam terbuka. Selama empat hari, para Beswan Djarum dibagi ke dalam 5 batch dan ditempa melalui berbagai tantangan. Tujuannya bukan hanya memperkuat fisik, tetapi juga membentuk karakter tangguh yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian dan tantangan tak terduga.

Membentuk Karakter Melalui Tantangan Nyata

Karakter bukan bawaan dari lahir atau sesuatu yang dibentuk dari teori semata. Ia tumbuh dari pengalaman. Melalui Character Building ini, Beswan Djarum dilatih untuk mengasah berbagai aspek karakter penting, mulai dari curiosity (rasa ingin tahu), initiative (inisiatif), persistence/grit (kegigihan), adaptability (kemampuan beradaptasi), hingga social & cultural awareness (kesadaran sosial dan budaya).

Seluruh tantangan yang dirancang dalam pelatihan ini berangkat dari realita kehidupan yang seringkali tidak ideal. Mulai dari tantangan High Rope, Wall Climbing, A Frame Robot, Kano, hingga Rafting.

Selain itu, Beswan Djarum diajak untuk keluar dari rutinitas yang nyaman dan menghadapi situasi-situasi yang serba terbatas: tidur di tenda, memasak dengan alat sederhana, beraktivitas tanpa gawai digital, hingga menyusun strategi kelompok dalam kondisi yang tak pasti.

Bagi banyak Beswan Djarum, pengalaman ini menjadi kali pertama mereka benar-benar berhadapan dengan alam dan keterbatasan. Seperti yang dirasakan oleh Vania Sembiring, Beswan Djarum dari Universitas Brawijaya.

“Saya tidak terbiasa khususnya surviving dengan alam terbuka dengan segala keterbatasan yang ada. Saya belajar banyak hal baru. Dimulai dari tali-temali, cara membangun tenda, cara menyalakan api, dan juga memasak dengan alat seadanya.”

Pelatihan ini juga membongkar kebiasaan mereka sehingga menjadi pengalaman yang sangat membekas bagi Manda dari Universitas Lambung Mangkurat.

“Kalau di rumah saya mungkin tidak mandiri. Tapi ternyata setelah ikut Character Building, saya berubah. Harus masak sendiri, enggak ada lampu, dan semuanya harus dilakukan sendiri. Rasanya seperti menemukan versi lain dari diri saya yang belum pernah saya sadari.”

Melampaui Batas, Membuka Pola Pikir Baru

Lebih dari sekadar kegiatan luar ruangan, pelatihan ini juga menjadi ruang refleksi yang kuat. Dalam ketidaknyamanan, Beswan Djarum menemukan batas-batas mereka dan pada saat yang sama, diberi kesempatan untuk melampauinya.

“Kita benar-benar merasakan jauh dari kenyamanan yang selama ini sering kita nikmati. Tidur enak, fasilitas lengkap, semuanya hilang. Di Character Building ini kita belajar bahwa dunia itu enggak selamanya baik-baik saja. Kita bisa menghadapi tantangan yang di luar kemampuan kita, dan justru di situ kita belajar melampaui batas dan menjadi lebih berani mengambil risiko,” cerita Dandel Rivaldo, Beswan Djarum asal Universitas Katolik Parahyangan.

Pelatihan ini mengajarkan bahwa ketangguhan tidak hanya dibentuk saat situasi mudah, tapi justru saat seseorang mampu bertahan dan beradaptasi ketika segalanya tidak berjalan sesuai rencana. Sikap ini yang menjadi bekal penting dalam menghadapi dinamika dunia nyata, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. 

Dunia ke depan penuh dengan ketidakpastian. Untuk melewatinya, dibutuhkan lebih dari sekadar pengetahuan di atas kertas. Dibutuhkan karakter. Dan siapa sangka, pengalaman tidur di bawah langit terbuka, menyalakan api di tengah dingin, dan bekerja sama dalam keterbatasan bisa menjadi fondasi yang kuat untuk menjadi generasi tangguh.

Artikel terkait