Artikel

Community Empowerment: Memberi Dampak Nyata Lewat Aksi Nyata

Selasa, 08 Juli 2025

Di Djarum Beasiswa Plus, pembelajaran tidak berhenti di teori. Selain dibekali pelatihan soft skills, Beswan Djarum juga diberi kesempatan untuk turun langsung ke lapangan, menghadapi masalah nyata, dan mencari solusi berkelanjutan lewat program Community Empowerment.

Program ini menjadi ruang belajar sekaligus beraksi. Beswan Djarum diajak untuk mengamati persoalan sosial, ekonomi, atau lingkungan di sekitarnya, lalu merumuskan dan solusi bersama local hero dari masyarakat setempat. Tidak sekadar membantu, tetapi juga memberdayakan.

Beswan Djarum 2023/2024 memiliki enam tim Community Empowerment yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Masing-masing hadir dengan pendekatan berbeda, namun dengan semangat yang sama: bergerak bersama demi perubahan yang berdampak.

Minal Iman: Pesantren Ramah Lingkungan


Sampah masih menjadi masalah klasik, termasuk di lingkungan pondok pesantren. Tim Minal Iman membawa solusi ke asrama putri Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah di Mojokerto dengan mengembangkan sistem pengelolaan sampah mandiri. Santri diajak memilah dan mengolah sampah organik menjadi kompos, serta sampah anorganik menjadi barang bernilai guna. Pesantren pun menjadi lebih bersih, santri lebih peduli lingkungan, dan praktik ini bisa diwariskan ke asrama atau bahkan pesantren lainnya lain.

Diffle: Mengasah Rasa, Membuka Peluang untuk Anak Berkebutuhan Khusus


Di SLB YPAC Malang, Tim Diffle hadir membawa pelatihan kerajinan tangan dan kewirausahaan bagi siswa disabilitas. Lewat pelatihan membuat aksesoris dari manik-manik dan kegiatan menjual produk, para siswa belajar percaya diri dan mandiri.

“Kegiatan dari Beswan Djarum ini sangat berdampak positif sekali karena anak-anak semakin terampil dalam membuat keterampilan dari manik-manik dan itu akan menambah percaya diri anak-anak. Dan anak-anak merasakan kasih sayang dari kakak-kakak Beswan Djarum.,” ungkap Amma Rochana, guru prakarya di SLB tersebut.

Si Botic: Ecoprint untuk Hidup Baru Para Purnamigran


Desa Sidomulyo di Jember menjadi saksi perjalanan para purnamigran, perempuan yang pernah menjadi pekerja migran luar negeri, menemukan arah baru dalam hidupnya. Tim Si Botic mengajak mereka membuat produk ecoprint dari dedaunan lokal. Kegiatan ini tak hanya menjadi sumber penghasilan, tapi juga ruang ekspresi dan solidaritas antar perempuan.

Sapta Dharma 2.0: Wisata Sosial, Pemberdayaan yang Menginspirasi


Pada 2023, Tim Sapta Dharma mencetuskan eduwisata di Panti Asuhan Disabilitas Bina Siwi. Semangat ini kemudian dikembangkan oleh Tim Sapta Dharma 2.0 di tahun berikutnya. Panti asuhan di Bantul, Yogyakarta ini, kini tidak hanya sebagai tempat tinggal dan belajar, tetapi juga menjadi destinasi eduwisata. Tim Sapta Dharma 2.0 mengembangkan konsep wisata sosial, tempat untuk pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan anak-anak disabilitas, belajar dari mereka, dan ikut mendukung karya mereka. Kegiatan ini menjadi cara baru untuk menghapus stigma dan membuka jendela empati. 

Saka Sagara: Menjaga Pantai, Menjaga Kehidupan



Masih dari cerita di Yogyakarta, di Pantai Pelangi, Bantul, Tim Saka Sagara menginisiasi konservasi penyu lewat pengembangan kawasan ekowisata. Mereka mengajak warga dan pengunjung untuk mengenal siklus hidup penyu, pentingnya menjaga habitat, serta peluang ekonomi dari wisata edukatif. Di tengah isu krisis lingkungan, program ini menjadi oase harapan yang menyatukan pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat.

Sayang Cibodas: Dari Hutan ke Botol, Dari Alam ke Ekonomi Berkelanjutan

Madu hutan dari Desa Cibodas, Bandung, punya kualitas yang luar biasa. Sayangnya pengelolaan bisnisnya belum optimal. Tim Sayang Cibodas hadir untuk membantu para pelaku usaha lokal mengembangkan branding, pemasaran, dan manajemen bisnis. Lewat program ini, usaha rumahan menjadi lebih profesional dan berkelanjutan.

Community Empowerment bukan sekadar proyek sosial, ini menjadi medan latihan kehidupan. “Aku ini mahasiswa matematika, jadi biasanya aku mengolah data. Tapi di Community Empowerment ini aku dapat tantangan baru: mengembangkan UMKM desa. Sesuatu yang enggak pernah diajarkan di kelas,” cerita Fadhilah Putri, Beswan Djarum dari UIN Sunan Gunung Djati.

Lewat program ini, Beswan Djarum belajar menjadi pemimpin yang berdaya dan memberdayakan. Karena dampak besar dimulai dari aksi nyata yang sederhana, di tengah masyarakat, bersama masyarakat.

Artikel terkait

30 Juli - 05 Oktober 2025 Tes & Wawancara Djarum Beasiswa Plus 2025/2026 10 Oktober 2025 Pengumuman Beswan Djarum 2025/2026