Pada Februari hingga Mei 2025, sebanyak 534 mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia berkumpul di dua kota: Surabaya dan Solo yang terbagi dalam 8 batch. Mereka bukan sedang studi banding atau sekadar ikut pelatihan motivasi. Mereka adalah para Beswan Djarum 2024/2025 yang sedang menjalani fase kedua dari rangkaian pelatihan soft skills yaitu Leadership Development.
Selama empat hari intensif, masing-masing batch dibimbing untuk mengenali kekuatan dan kelemahan diri, menyusun visi, belajar memimpin diri sendiri, serta memahami cara berkomunikasi yang tidak hanya meyakinkan, tapi juga menyentuh.
“Di kampus, aku biasanya lebih banyak menggambar. Tapi di sini, aku justru dilatih menulis dan public speaking,” ujar Maharani, Beswan Djarum dari Institut Kesenian Jakarta. “Ini kesempatan besar buatku mengasah sisi yang selama ini kurang aku eksplor,” lanjut mahasiswa jurusan fashion tersebut.
Lebih dari Sekadar Kelas
Leadership Development bukan pelatihan biasa. Setiap sesinya dibekali materi dengan pendekatan yang tak hanya berbasis teori, tapi juga praktik, pengalaman, dan kepekaan.
Bersama Mala Ekayanti, para Beswan Djarum belajar Gritty Leadership, yakni cara bertahan di tengah tekanan dan tetap punya visi yang jelas. Lalu bersama Tri Wahono, Beswan Djarum menelusuri dunia Argumentative Writing.
Di sesi Speak to Convince, Anggi V. Goenadi membantu para peserta menemukan suara mereka sendiri. Bukan sekadar bicara, tapi bisa meyakinkan dan menggerakkan. Sementara Analisa Widyaningrum mengajak semua untuk jujur pada diri sendiri: mengenali luka, memahami emosi, dan membangun motivasi dari dalam lewat sesi Lead Yourself, Motivate Others.
Selesai presentasi kelompok, yang merupakan praktik dari pembelajaran, terpilihlah Best Writer, Best Speaker, dan Best Performance dari tiap batch. Tapi bagi Beswan Djarum, penghargaan bukanlah tujuan utama. Hal yang lebih penting adalah proses belajar, berani menghadapi tantangan, dan keluar dari zona nyaman sebagai bekal untuk masa depan.
Membongkar diri
“Setelah bertemu dengan teman-teman dari seluruh Indonesia, aku berpikir mau perempuan mau laki-laki, mau yang hidupnya di kota atau di pedesaan, semuanya bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa menjadi pemimpin,” tutur Shyfa Kanaya Zulkifli, Beswan Djarum asal Institut Pertanian Bogor.
Selain itu, pelatihan ini juga menyadarkan Beswan Djarum akan potensi dirinya. Seperti Michael yang mengalami momen tak terduga. “Aku perfeksionis dalam menulis. Semua serba sistematis dan kaku, seperti laporan ilmiah,” terang Beswan Djarum asal Universitas Airlangga tersebut.
“Tapi saat Kak Tri menunjukkan satu esai sederhana tapi emosional, aku langsung tersentuh. Selama ini aku menulis pakai otak saja. Ternyata, harusnya pakai hati juga. Itu mengubah cara pandangku sepenuhnya,” jelasnya.
Turun ke Masyarakat, Belajar Empati
Tantangan sesungguhnya datang saat Beswan Djarum harus turun langsung ke masyarakat dalam Project Assignment. Mereka mewawancarai, berinteraksi, dan menyelami berbagai realitas sosial. Hasilnya? Refleksi mendalam yang mereka tuangkan dalam esai individu.
Syakira mengaku banyak belajar dari pengalaman itu. “Latihan kepemimpinan ini mengajari aku buat lebih peka. Sekarang, tiap temanku lagi kesulitan, aku bisa langsung tawarkan bantuan. Aku jadi lebih empatik,” tutur Beswan Djarum asal Institut Teknologi Bandung tersebut.
Tempat Menemukan Diri Sendiri
Leadership Development bukan hanya soal “cara jadi pemimpin”. Ini adalah perjalanan untuk mengenal diri sendiri, menerima kekurangan, lalu bergerak menjadi lebih baik. Awalnya masih banyak Beswan Djarum yang tidak percaya diri saat menulis atau bicara di depan umum. Namun akhirnya mampu menyampaikan ide mereka dengan jernih dan penuh keyakinan.
Pelatihan ini menjadi bukti bahwa soft skills bukan sekadar pelengkap, tapi fondasi penting bagi siapa pun yang ingin membawa perubahan baik untuk diri sendiri maupun ke masyarakat.
Dan dari sini, Beswan Djarum 2024/2025 memulai perjalanan mereka sebagai pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas, tapi juga tangguh, komunikatif, dan memiliki sikap welas asih.