Artikel

Hindari Crab Mentality yang Bisa Menghambat Kesuksesan

Cara menyikapi pencapaian orang lain menjadi salah satu diskusi menarik dalam Nation Building Beswan Djarum 2019/2020. Pertanyaan itu muncul dari Theodorus Bima Hausa Sutandi asal Universitas Atma Jaya Yogyakarta. “Saat saya merasa sudah berbuat lebih, tapi melihat pencapaian orang lain, saya jadi merasa kurang. Bagaimana mengubah kegelisahan saya menjadi hal positif?” tanyanya.

Dalam psikologi dikenal istilah crab mentality*, adalah analogi dari perilaku egois yang iri ketika orang lain meraih pencapaian yang dirasa lebih baik. Istilah ini diambil dari tingkah laku kepiting di dalam baskom. Ketika salah satu kepiting hendak keluar, kepiting lain akan menariknya kembali.

Tingkah laku ini bisa kita temukan seringkali dalam sebuah kelompok, ada individu yang ingin menjatuhkan individu lainnya dengan berbagai cara. Mulai dari meremehkan, mengkritik tanpa niat membangun, sampai memanipulasi orang-orang di sekitarnya.

Kenapa Crab Mentality bisa muncul?

Faktor penyebab munculnya crab mentality ialah rasa percaya diri yang rendah. Sehingga ia merasa takut tersaingi dan ingin mengalahkan tapi dengan cara yang tidak sportif.

Persaingan tidak sehat dalam sebuah kelompok berdampak buruk terhadap kemajuan. Crab mentality tidak memiliki pengaruh positif baik untuk yang memiliki sindromnya maupun target yang menjadi

Seringkali banyak orang merasa perlu ‘iri’ untuk memacu diri agar lebih baik lagi. Namun, seperti pertanyaan Theodorus, bagaimana caranya mengubah rasa iri ini menjadi energi yang positif dan tidak berujung menjadi crab mentality.

Langkah-langkah menghindari crab mentality

1. Tumbuhkan dan kembangkan nilai diri

Hal pertama yang perlu kamu lakukan ialah meningkatkan kemampuan baik itu berupa hard skills maupun soft skills. Bila memiliki kemampuan, kita jadi punya cukup rasa percaya diri. Karena orang yang rendah diri sangat mudah jatuh.

Mulailah dari yang termudah, bisa dari skill yang berkaitan dengan hobimu sehari-hari. Misalnya seperti membaca buku, lalu kamu tingkatkan dengan mengasah critical thinking lewat membuat ulasan.

2. Saat merasa gagal, lakukan evaluasi diri

Tidak selamanya rencana dapat berjalan mulus. Tapi jangan jadikan kegagalan sebagai penghambat diri untuk terus maju. Justru jadikan ia pelajaran untuk mengembangkan diri.

Rasa tidak cepat puas juga diperlukan dalam hal yang positif. Sehingga bisa memicu kreativitas dalam melangkah.

3. Miliki grit dalam diri

Jatuh itu biasa, tapi bangkit lagi yang menjadikannya luar biasa. Untuk bisa tangguh di setiap situasi, kamu harus lebih dulu adaptif terhadap perubahan apapun. Termasuk saat berkolaborasi.

Bukan hal mudah menyatukan berbagai kepala, tapi dengan kontribusi sesuai porsinya masing-masing lah yang memudahkan untuk mencapai tujuan bersama.

4. Membangun lingkungan yang tulus dan suportif

Salah satu celah munculnya crab mentality ialah lingkungan kelompok yang tidak suportif. Kamu harus selalu ingat pesan dari Indra Rudiansyah, Alumni Beswan Djarum, bahwa membandingkan diri sendiri dengan orang lain merupakan kesalahan besar. Seharusnya yang dilakukan ialah membandingkan diri kita di masa lalu dengan masa sekarang.

Sehingga pencapaian sekecil apapun dari rekan tim kamu, patut diberi apresiasi yang tulus. Karena bisa jadi jalur untuk sukses kamu dan rekanmu berbeda, atau bahkan saling mendukung satu sama lain.

Semoga kita bisa menghindari crab mentality dan fokus pada pencapaian diri, ya, Sobat Beswan Djarum!

Ikuti terus media sosial resmi kami melalui: Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus), Twitter (@BeswanDjarum) dan Youtube (Djarum Beasiswa Plus).

*dilansir dari https://tirto.id/kenali-crab-mentality-rasa-iri-terhadap-kesuksesan-orang-lain-fulY

Artikel terkait