Artikel

Jangan Asal Kutip!

Kamis, 01 Februari 2024

Belum lama ini, ada video viral menyangkut kebiasaan beberapa HRD perusahaan melakukan background checking melalui media sosial. Video tersebut menuai respon beragam. Hal ini mengingatkan kita untuk bijak dalam menggunakan media sosial termasuk dalam menyebarkan informasi.

Dalam sekali mengakses internet, banyak sekali paparan informasi. Mulai dari TikTok, Instagram, hingga jalur personal di aplikasi chatting seperti WhatsApp. Berita dan artikel juga terus diproduksi dalam hitungan detik. Hal ini bisa mempersulit kita untuk mencari kebenaran dari informasi yang tersebar.

Untuk menjaga kredibilitas, baik dalam menuliskan untuk kebutuhan akademis maupun dalam bermedia sosial, penting sekali untuk mengecek akurasi informasi yang akan dikutip.

Dilansir dari forbes.com, berikut 5 pertanyaan untuk meyakinkan diri sendiri sebelum mengutip atau menyebarkan suatu informasi.

1. Apakah kamu mengetahui sumbernya?

Saat mau mengutip, biasanya kita mengambil dari penulis atau media yang sudah dikenal dengan baik. Terutama jika penulis atau media tersebut memang sering memberi informasi yang kita butuhkan.

Namun kita tetap harus berhati-hati akan namanya bias konfirmasi yaitu cenderung mencari informasi yang bisa mendukung argumentasi kita, tapi mengabaikan fakta dan bukti yang mengatakan sebaliknya.

2. Apakah kamu ragu dengan akurasi informasinya?

Gunakan intuisi keraguanmu untuk mencari tahu. Perspektif siapa yang diwakilkan oleh informasi tersebut? Sudahkah seimbang? Kepada siapa penulis atau media ini menunjukkan keberpihakan? Apakah informasi ini terbaru? Atau ada konteks lain yang mengikutinya?

3. Apakah informasi ini akan mendukung tujuanmu?

Jangan sampai salah mengutip sehingga membuat tujuanmu tidak bisa tersampaikan dengan baik. Bayangkan, informasi yang akan kamu kutip atau sebarkan ini akan menentukan kredibilitasmu. Bukan hanya untuk orang-orang yang sudah mengenal, tapi juga sosok-sosok yang nantinya akan berhubungan denganmu. Seperti para HRD yang akan melakukan background checking.

4. Apakah sumber tersebut dikutip oleh orang-orang kredibel?

Pencarian ini untuk memastikan informasi yang ingin digunakan telah dipakai oleh orang lain. Apakah pernah dikutip dalam artikel jurnal akademik? Apakah seorang profesor atau pakar menggunakan informasi tersebut?

Bahkan pemeriksaan silang juga diperlukan untuk melihat apakah informasi tersebut dianggap akurat oleh orang lain. Semakin banyak memeriksa informasi, semakin kamu menjadi lebih baik dalam membedakan informasi yang dapat dipercaya dan informasi palsu.

5. Seberapa dekatkah pernyataan tersebut dengan sumber utamanya?

Kita kerap mendengar istilah informasi A1 yang maksudnya berasal dari sumber utama. Apabila sumber A1 tidak bisa digapai, maka perlu diperiksa informasi yang didapat seberapa dengan dengan sumber utamanya.

Semakin dekat dengan sumber utama, semakin baik tingkat akurasinya. Sedangkan apabila semakin jauh, bisa bermakna berbeda karena adanya penafsiran.

Yuk, jangan asal kutip, bijak sebelum berbagi.

Ikuti terus media sosial resmi kami melalui: Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus), Twitter (@BeswanDjarum), LinkedIn (Djarum Beasiswa Plus), dan YouTube (Djarum Beasiswa Plus).

Artikel terkait

Konsisten versus Fleksibel

Rabu, 30 Oktober 2024
Konsisten versus Fleksibel
Tiga Karakter Problem Solver

Senin, 28 Oktober 2024
Tiga Karakter Problem Solver
23 November - 24 November 2024 Pelatihan Delegasi Djarum Foundation ke London International Model United Nations University Conference 2025