Artikel

Karya Tulis Aplikasi ‘berSATU’ untuk Potensi Atlet Indonesia dan Oksimeter Janin Non-Invasif untuk Mendeteksi Hipoksia

Minggu, 25 September 2022

Karya Tulis Aplikasi ‘berSATU’ untuk Potensi Atlet Indonesia dan
Oksimeter Janin Non-Invasif untuk Mendeteksi Hipoksia
Terpilih Menjadi Pemenang Writing Competition Djarum Beasiswa Plus 2021/2022

Jakarta, 25 September 2022 - Dari karya tulis 243 Beswan Djarum 2021/2022, terpilih karya tulis kategori noneksakta berjudul ‘BerSATU: Aplikasi Terintegrasi Untuk Memaksimalkan Potensi Atlet Serta Mempersiapkan Dan Menjamin Masa Depan Atlet Indonesia’ oleh Andi Ameera Sayaka Cakravastia dari Institut Teknologi Bandung, dan karya tulis eksakta dengan topik 'Oksimeter Janin Non-Invasif Untuk Mendeteksi Hipoksia Kandungan Menggunakan Kontrol Optode dan Algoritma Ekstraksi Sinyal Janin' oleh Najla Rasikha Putri Harza dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya sebagai juara pertama Writing Competition Djarum Beasiswa Plus, yang pengumumannya dilakukan pada 23 September 2022 bertempat di Hotel Padma Ubud, Bali.

"Melalui karya tulis Writing Competition kami berusaha mewujudkan hasil pemikiran yang cerdas, kreatif dan inovatif yang mampu menjawab tantangan serta permasalahan di sekitar masyarakat. Hal ini merupakan upaya kami untuk mendorong para Beswan Djarum (penerima program Djarum Beasiswa Plus) dapat berkontribusi di tengah masyarakat. Djarum Foundation melalui Program Djarum Beasiswa Plus mengapresiasi pemikiran generasi muda terlebih dari karya tulis pemikiran mereka muncul ide-ide baru yang diharapkan menjadi langkah awal kontribusi mereka pada Indonesia," ujar Lounardus Saptopranolo, Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation.

Djarum Foundation melalui Program Djarum Beasiswa Plus konsisten mendukung dunia pendidikan di Indonesia. Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022 merupakan salah satu kelanjutan dari berbagai pelatihan soft skills yang telah diberikan setelah sebelumnya menerima pelatihan Leadership Development. Tahun ini, terdapat ratusan karya tulis yang dikirim untuk mengikuti Writing Competition di babak final tingkat regional, dan hanya 16 besar yang lolos ke babak final tingkat nasional. Para finalis tingkat nasional telah melakukan presentasi karya tulis yang diuji langsung oleh dewan juri, antara lain Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman, M. Rur. Sc. Guru Besar dari Institut Pertanian Bogor, Joko Intarto sebagai CEO Jagaters yang mengelola 34 studio produksi video conference di Jakarta, serta Zulfika Satria Kusharsanto, ST, MT, M.Sc, seorang Perekayasa Ahli Muda di Badan Riset dan Inovasi Nasional, dan juga merupakan Alumni Beswan Djarum 2011/2012.

Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman, M. Rur. Sc, Ketua Dewan Juri Tingkat Nasional, mengungkapkan, "Kami senang sekali bisa melihat langsung 16 finalis mempresentasikan karya tulisnya. Hal yang paling menggembirakan adalah tahun ini topik yang diangkat cukup beragam dan relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat. Misalnya, memanfaatkan bahan alami untuk pengobatan dan kesehatan, kepedulian terhadap atlet, permasalahan pencemaran lingkungan, permasalahan manajemen energi terbarukan, dan masih banyak lagi."

"Kami dewan juri memilih karya tulis Aplikasi berSATU dan Oksimeter Janin Non-Invasif karena ide mereka menarik dan solutif. Isu di bidang olahraga masa depan atlet dan kesehatan bayi akibat kekurangan oksigen adalah isu yang kerap terjadi di tengah masyarakat. Kami berharap karya tulis mereka ini menjadi langkah awal generasi muda yang peduli terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat. Sekaligus hasil pemikiran yang cemerlang dari para generasi muda sangat berharga untuk membangun bangsa di masa mendatang," tambah Prof. Ronny.

Pemenang I kategori noneksakta adalah Andi Ameera Sayaka Cakravastia dari Institut Teknologi Bandung yang mengangkat topik mengenai 'Bersatu: Aplikasi Terintegrasi Untuk Memaksimalkan Potensi Atlet Serta Mempersiapkan Dan Menjamin Masa Depan Atlet Indonesia’. Ameera mengungkapkan, "Latar belakang topik ini adalah karena kepedulian terhadap para pahlawan olahraga Indonesia yang harus berjuang sekuat tenaga demi mendapatkan kehidupan kayak selepas karir olahraganya. Aplikasi 'berSATU' dilengkapi dengan berbagai fitur bantuan berupa layanan serta edukasi dari berbagai aspek yakni, karier atlet profesional, finansial, kesehatan mental, pendidikan, dan sosial. Melalui aplikasi terintegrasi 'berSATU’ diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan dengan memaksimalkan potensi atlet serta membantu para atlet mempersiapkan masa depannya."

Tercatat dari karya tulis Ameera bahwa berdasarkan data 7/10 mantan atlet Indonesia mengaku saat ini hidupnya belum sejahtera secara finansial. Mereka rela mengorbankan masa muda demi membela tanah air, sehingga mereka harus kehilangan kesempatan untuk mempersiapkan masa depan mereka di dunia kerja profesional. Aplikasi ‘berSATU’ hadir untuk membantu atlet muda Indonesia memaksimalkan potensi mereka sebagai atlet dan mempersiapkan masa depan setelah karier olahraganya berakhir. Selain layanan edukasi, ‘berSATU’ juga akan menerapkan pendekatan rantai nilai untuk dapat memetakan pihak-pihak yang terlibat dalam memberikan pelayanan persiapan karier guna menunjang prestasi dan masa depan atlet-atlet Indonesia.

Sementara pemenang I kategori eksakta ialah Najla Rasikha Putri Harza dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya dengan topik 'Oksimeter Janin Non-Invasif Untuk Mendeteksi Hipoksia Kandungan Menggunakan Kontrol Optode dan Algoritma Ekstraksi Sinyal Janin'. Najla mengungkapkan, "Menurut WHO, 23% kematian bayi yang baru lahir disebabkan oleh Birth Asphyxia. Asfiksia terjadi ketika otak bayi dan organ tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi sebelum, selama, atau tepat setelah lahir. Salah satu cara untuk mencegah asfiksia adalah dengan memonitor kondisi bayi secara berkala. Maka dikembangkan alat oksimeter janin yang non-invasif agar dapat digunakan secara aman dan portable di mana saja. Metode alat yang diajukan menggunakan Optode Control and Fetal Signal Extraction Algorithm. Metode ini menangkap sinyal gabungan dari Ibu dan janin, lalu dengan algoritma ekstraksi akan memisahkan sinyal janin, dan menghasilkan informasi terkait tingkat dan status SpO2 janin."

Berdasarkan karya tulis, Najla merancang sebuah sistem terintegrasi yang terdiri dari hardware dan software untuk melakukan pengukuran SpO2 janin secara non-invasif. Alat ini disebut dengan 'Fetox' (Fetal Oximeter). Sistem ini terdiri dari hardware berupa detector band yang berisikan emitter dan detector untuk mengemisikan foton dan menangkap sinyal pantulan foton, control board untuk mengontrol kerja detector band dan melakukan ekstraksi sinyal janin, serta software berupa program untuk menampilkan visualisasi data SpO2 janin. Tujuan utama dari ‘Fetox’ adalah untuk membantu mengurangi tingginya kematian bayi disebabkan birth asphyxia, serta memberikan alternatif metode pengukuran SpO2 secara non-invasif.

Sejak tahun 1984, Djarum Foundation melalui Program Djarum Beasiswa Plus secara konsisten mendukung pendidikan di Indonesia, berbagai pelatihan soft skills telah diberikan pada 12.886 mahasiswa/i berprestasi. “Kami berharap program ini dapat mendorong dan mempersiapkan pemimpin yang tidak hanya cerdas dan berkarakter kuat, tetapi juga kritis dan kreatif dalam menciptakan solusi atas fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar,” tambah Lounardus.

Artikel terkait

21 - 27 April 2024 Final Essay Contest Beswan Djarum 2023/2024 Tingkat Regional 16-17 Mei 2024 Final Essay Contest Beswan Djarum 2023/2024 Tingkat Nasional 27 Maret - 30 Mei 2024 Pendaftaran Online Djarum Beasiswa Plus 2024/2025 31 Mei - 9 Juni 2024 Seleksi Administrasi Djarum Beasiswa Plus 2024/2025 10 Juni - 23 Juni 2024 Tes Tulis Online Djarum Beasiswa Plus 2024/2025 24 Juni - 31 Agustus 2024 Tes Tulis Offline & Wawancara Djarum Beasiswa Plus 2024/2025 1 September 2024 Pengumuman Beswan Djarum 2024/2025