Pernahkah kamu merasa canggung untuk memulai percakapan dengan orang baru atau sosok yang kamu segani? Bingung harus memulai obrolan dari mana atau takut mengatakan hal yang salah. Situasi seperti ini tidak bisa selalu dihindari.
Empati menjadi kunci untuk bisa nyaman berkomunikasi dengan orang lain. Dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People, Stephen R. Covey menyebut empati adalah memahami lebih dulu perspektif orang lain sebelum meminta untuk dimengerti oleh orang lain.
Memulai obrolan dengan empati
Mulai dengan pikirkan sudut pandang lawan bicara. Cari topik apa yang akan diminatinya. Gunakan bahasa, contoh, atau konteks yang lawan bicara dapat pahami sehingga tertarik memberi tanggapan.
Selanjutnya, pancing dengan pengalaman pribadi. Saat lawan bicara bingung memberi tanggapan, kamu bisa bicarakan pengalamanmu untuk memancingnya ikut bercerita.
Terakhir yang tidak boleh terlewat, kamu harus peka pada jawaban dan bahasa tubuh lawan bicara. Jika lawan bicara tampak tidak nyaman, alihkan pembahasan pada topik lain.
Memaksimalkan bahasa tubuh
Selain secara verbal, menggunakan bahasa tubuh juga bisa jadi solusi menghindari canggung. Dilansir dari New York Times, sebesar 60-80% keberhasilan komunikasi
dipengaruhi oleh bahasa tubuh. Memaksimalkan bahasa tubuh jadi kunci komunikasi yang efektif.
Berikut bahasa tubuh yang dapat dimaksimalkan:
- Ekspresi Wajah
Pesan yang disampaikan bisa diperkuat dengan ekspresi wajah. Seperti sedih, senang, sebal, takut, dan lainnya. Sehingga bikin lawan bicara betah ngobrol bersamamu.
- Gerakan dan postur tubuh
Pertegas caramu membawa diri karena cara duduk atau jalan seseorang bisa mengisyaratkan kondisi orang tersebut.
- Kontak mata
Tunjukkan rasa ketertarikanmu melalui kontak mata sehingga bisa menjaga intensitas percakapan dengan lawan bicara.
- Nada bicara
Perhatikan nada atau intonasimu saat berbicara. Karena bukan sekadar apa isi pesannya, tapi juga bagaimana cara menyampaikannya.
Pentingnya bahasa tubuh untuk memulai percakapan
1. Menciptakan kesan pertama yang bagus
Kesan pertama seseorang tentangmu dapat melekat selamanya. Menggunakan bahasa tubuh yang positif dapat membantu menunjukkan kepada orang lain bahwa kamu tulus, penuh perhatian, dan dapat dipercaya.
2. Meningkatkan kenyamanan saat bicara di depan umum
Bahasa tubuh dapat digunakan untuk menyembunyikan perasaan gugup, menunjukkan rasa percaya diri, dan menarik perhatian lawan bicaramu.
3. Membantu unggul dalam wawancara kerja
Dalam situasi yang penuh tekanan seperti wawancara kerja, bahasa tubuh dapat membantumu tampil santai, karismatik, dan tertarik untuk berinteraksi dengan pewawancara.
4. Tenang ketika menyampaikan evaluasi
Baik saat mengkritik atau memuji kinerja rekan kerja, bahasa tubuhmu harus mencerminkan perkataanmu. Jika tidak, rekan kerjamu tidak bisa menangkap maksud pesanmu.
5. Meningkatkan kecerdasan emosional
Secara teratur, menyadari sinyal bahasa tubuh sendiri dapat mengembangkan tingkat kecerdasan emosional yang lebih tinggi hingga berdampak positif pada kesehatan mental.
Jangan lupa untuk baca seri Soft Skills Pedia lainnya!
Ikuti terus media sosial resmi kami melalui: Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus), Twitter (@BeswanDjarum), LinkedIn (Djarum Beasiswa Plus), dan YouTube (Djarum Beasiswa Plus).