Artikel

Menjadi Pintar Itu Pilihan, Menjadi Jujur Itu Keharusan

Kamis, 26 Oktober 2023

Sebagian besar aturan hukum di Indonesia masih menggunakan produk hukum Belanda di masa lalu sampai saat ini. Sedangkan beberapa dari aturan hukum tersebut sudah tidak dipakai lagi oleh Belanda. Bahkan aturan hukum tersebut sudah direvisi berulang kali. Hal ini disampaikan oleh Rahimulhuda Rizki Alwi, hakim Pengadilan Negeri Payakumbuh. Kenal Alumni kali ini akan mengangkat Beswan Djarum 2013/2014 asal Universitas Andalas ini. Ia berbagi cerita perjalanan dan pandangannya selama berkiprah di dunia hukum.

Bagaimana perjalanan awalmu menjadi hakim?
Tujuan awal saya masuk ke Fakultas Hukum adalah untuk menjadi seorang hakim di Indonesia. Setelah saya lulus dari Universitas Andalas pada 2015, saat itu penerimaan sebagai calon hakim belum dibuka. Sehingga saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan Magister di Universitas Indonesia.

Pada tahun 2017, kesempatan untuk menjadi hakim itu datang. Akhirnya saya mendaftar dan alhamdulillah lulus menjadi calon hakim dengan nilai dan peringkat yang memuaskan. Saat menjalani pendidikan sebagai seorang calon hakim, saya juga lulus sebagai Magister Hukum di Universitas Indonesia dengan predikat cumlaude.

Pada saat diterima sebagai calon hakim, saya ditugaskan di Pengadilan Negeri Kalianda selama kurang lebih 5 bulan. Kemudian selama 2 tahun saya lanjut ditugaskan di Pengadilan Negeri Depok.

Kemudian saya dilantik menjadi hakim dan ditugaskan di Pengadilan Negeri Payakumbuh sampai saat ini. Selain menjalankan tugas sebagai hakim, saya juga ditunjuk sebagai Juru Bicara Pengadilan dan Tim Humas Pengadilan Negeri Payakumbuh dan Tim Media Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI.

Apa saja sih tantangan menjadi hakim?
Ius curia novit yang berarti hakim dianggap mengetahui semua hukum sehingga pengadilan tidak boleh menolak memeriksa dan mengadili perkara. Hal ini merupakan suatu tantangan bagi hakim karena dituntut untuk terus belajar, mengikuti perkembangan, hingga melakukan suatu penemuan hukum.

Menjadi seorang hakim tidak hanya dituntut untuk memperluas ilmu tapi juga harus jujur serta memiliki keteguhan hati untuk memegang prinsip dan nilai moral. Dengan banyaknya godaan dan hambatan yang dapat merusak marwah seorang hakim dalam memutuskan suatu perkara, seperti adanya bentuk intervensi pihak luar, ancaman terkait keamanan diri sendiri maupun keluarga, ataupun godaan finansial. Sebab itu integritas merupakan bagian penting yang harus dimiliki seorang hakim.

Pengalaman menarik apa yang paling kamu ingat selama menjadi hakim?
Saya pernah mengikuti pertemuan dengan President van de Hoge Raad der Nederlanden (Supreme Court of the Netherlands atau dikenal dengan Mahkamah Agung Belanda) M.W.C Feteris dalam rangka kunjungan kerjasama Hoge Raad dan Mahkamah Agung RI.

Ada satu hal yang menggelitik saya, di mana sebagian besar aturan hukum di Indonesia masih menggunakan produk hukum Belanda sampai saat ini yang bahkan Belanda sendiri sudah tidak menggunakannya. Hal ini memunculkan semangat baru bagi saya untuk dapat ikut terlibat dalam mendukung perubahan ketentuan hukum Belanda di Indonesia. Caranya dengan berusaha menghasilkan putusan-putusan yang berkualitas, konsisten, atau bahkan dapat menjadi landmark decisions sehingga dapat dijadikan pedoman dalam suatu pembangunan dan penemuan hukum.

Selain menjadi hakim, kamu juga menjadi dosen tamu?
Iya, saya berkesempatan menjadi dosen tamu atau dosen praktisi di Universitas Andalas sejak 2021 sampai saat ini. Bekerja untuk menegakkan keadilan sekaligus berperan dalam dunia pendidikan adalah impian saya dari dulu.

Apa pesanmu untuk para calon hakim masa depan?
Menjadi orang pintar merupakan sebuah pilihan, tapi menjadi orang yang jujur adalah sebuah keharusan. Indonesia tidak kekurangan orang pintar, tapi membutuhkan banyak orang yang berintegritas, karena itu jadilah seseorang yang dibutuhkan oleh Indonesia.

Penasaran selanjutnya ada siapa lagi di Kenal Alumni? Ikuti terus media sosial resmi kami melalui: Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus), Twitter (@BeswanDjarum), LinkedIn (Djarum Beasiswa Plus), dan YouTube (Djarum Beasiswa Plus).

Artikel terkait

24 Juni - 31 Agustus 2024 Tes Tulis Offline & Wawancara Djarum Beasiswa Plus 2024/2025 1 September 2024 Pengumuman Beswan Djarum 2024/2025