Artikel
Modal Pemimpin Sukses
Biasanya pemimpin yang sukses diasosiasikan dengan sifat-sifat seperti kecerdasan berpikir atau Intelligence Quotient (IQ), tahan banting, keteguhan, dan visi. Memang, hal-hal tersebut memiliki kaitan dengan kesuksesan, namun itu semua hanyalah bekal yang menghantarkan kita ke pintu kepemimpinan, dan tidak cukup untuk menjadi dasar menjalani kepemimpinan.
Kecerdasan emosi adalah bagian dari keterampilan lunak atau soft skills modal pemimpin sukses. Dunia industri penyerap lulusan perguruan tinggi, mengisyaratkan mengincar mereka yang memiliki soft skills tinggi.
Berikut 4 (empat) modal soft skills yang harus dimiliki untuk menjadi calon pemimpin yang sukses:
1. Percaya diri dan terpercaya
Rasa percaya diri bisa hadir apabila kita mampu memaksimalkan potensi yang kita miliki. Untuk bisa memaksimalkannya, kita perlu membangun karakter yang terpercaya dan mandiri.
Karakter yang baik diawali dengan kesadaran diri untuk selalu memiliki kompas moral yakni petunjuk arah dalam menjalani kehidupan. Tanpa karakter yang baik, akan sulit bagi kita untuk dapat menghadapi beragam pilihan, godaan ataupun masalah yang ada. Di sisi lain, karakter yang baik akan jadi petunjuk melangkah dan mengambil sikap.
2. Punya kecerdasan emosional
Tak diragukan lagi bahwa berpikir IQ adalah motor bagi kesuksesan seseorang. Terutama kemampuan untuk memproyeksikan ‘gambaran besar’ dan visi jangka panjang. Tetapi ternyata kecerdasan emosi jauh lebih berperan dalam meraih kesuksesan di setiap jenjang pekerjaan. Bahkan, semakin tinggi jenjang yang diraihnya, semakin penting peran kecerdasan emosi dalam efektivitas kerja.
Nah, bagaimana cara mengukur kecerdasan emosi yang ada dalam seorang pemimpin? Kecerdasan emosi diukur dari Kesadaran Diri (Self Awareness), Pengaturan Diri (Self Regulation), Motivasi, Empati, dan Keterampilan Sosial. Tiga dimensi pertama terkait dengan pengolahan emosi diri sendiri. Dua dimensi terakhir berkaitan dengan kemampuan untuk menjaga hubungan dengan orang lain.
Kabar baiknya, kecerdasan emosi dapat dilatih. Prosesnya tidak mudah, membutuhkan waktu yang panjang dan komitmen untuk jadi pribadi yang positif. Pribadi dan organisasi yang melatih kecerdasan emosi, akan menuai sukses di masa depan.
3. Memiliki jiwa kepemimpinan
Selain modal karakter dan kecerdasan emosional, penting pula melatih kepemimpinan. Caranya, dimulai dengan membangun tujuan hidup atau visi yang besar. Yakni masa depan apa yang akan diciptakan. Yang bukan sekadar angan-angan tapi dapat menginspirasi.
Selanjutnya, pemimpin yang baik harus mampu mengkomunikasikan visinya sehingga orang lain dapat mengerti. Ia harus mampu membuat langkah nyata serta memotivasi orang lain untuk membawa perubahan yang lebih baik.
4. Berpikir kritis yang sehat
Setelah 3 modal tadi, kita tidak boleh terlena pada hal-hal kontinu yang biasa dilakukan. Saatnya keluar dari zona nyaman.
Sikap kritis dan kompetitif bisa dimulai dengan mencermati permasalahan di sekitar kita serta, beropini dengan tepat. Ia perlu dipupuk dalam kaitan peran kita sebagai pemimpin yang akan membawa kemajuan dan perubahan nyata di lingkungan kita.
Nah, 4 (empat) hal tersebut adalah soft skills yang perlu dimiliki untuk sukses menjadi pemimpin.
Beranjak dari pandangan ini sejak 1984, Djarum Foundation turut berperan aktif dalam memajukan pendidikan di Indonesia melalui program beasiswa prestasi Djarum Beasiswa Plus bagi mahasiswa strata satu berprestasi tinggi.
Beswan Djarum, sebutan untuk para penerima Djarum Beasiswa Plus, tak hanya mendapatkan dana pendidikan selama 1 tahun. Namun juga diberi berbagai macam pelatihan keterampilan lunak atau soft skills guna menyiapkan mereka menjadi calon pemimpin masa depan bangsa. Hal inilah yang membedakan Djarum Beasiswa Plus dengan program beasiswa lain.
Untuk mengetahui detail program dari Djarum Beasiswa Plus serta cara pendaftarannya kunjungi situs ini. Media sosial resmi dapat diikuti di Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus) dan Twitter (@BeswanDjarum).
Bagaimana, siapkah mengasah soft skills modal sukses, dari sekarang?
Artikel terkait
