Sobat Beswan Djarum, seberapa sering kamu mengalami ekspektasi yang tidak sejalan dengan realitas? Terutama saat masa transisi dari dunia sekolahan ke dunia perkuliahan. Perubahan-perubahan yang terjadi membuatmu sebagai mahasiswa harus bisa beradaptasi dengan cepat dan mampu mengatasi beragam tantangan.
Nah kira-kira apa saja sih ekspektasi vs realitas yang sering dihadapi mahasiswa?
1. Kebebasan vs Tanggung Jawab
Mahasiswa digambarkan memiliki kebebasan yang lebih besar dibandingkan saat masih sekolah. Seringkali karena usia yang lebih matang, mahasiswa bisa mendapat kepercayaan lebih untuk mengatur hidupnya sendiri.
Namun pada kenyataannya semakin besar kebebasan yang didapat, maka semakin tinggi tanggung jawab yang harus diemban. Mahasiswa dituntut untuk mampu mengelola waktu hingga keuangan dengan bijak. Maka dari itu penting untuk meningkatkan self awareness. Terutama untuk menentukan skala prioritas sehingga bisa jadi pribadi yang lebih bertanggung jawab dari sebelumnya.
2. Bersosialisasi vs Berani Keluar dari Lingkungan Toksik
Lingkungan kampus menyediakan berbagai peluang untuk bersosialisasi. Mulai dari lingkup terkecil dengan teman-teman satu jurusan dan fakultas, ada juga di organisasi yang tingkatnya sekampus. Kamu jadi lebih mudah bertemu dan menjalin hubungan dengan banyak orang dari berbagai jurusan.
Sayangnya, enggak semua orang tulus untuk berteman. Banyak penumpang-penumpang gelap yang hanya memanfaatkan saja. Jiwa kepemimpinan dan social awareness jadi hal penting yang dimiliki untuk bisa keluar dari lingkungan yang toksik.
3. Eksplorasi vs Spesialisasi
Mahasiswa sering terlibat dalam bermacam kegiatan, organisasi, atau proyek-proyek yang memungkinkan untuk bereksplorasi. Menambah banyak ilmu baru dan membuka kesempatan yang lebih luas untuk berkembang.
Tidak apa-apa untuk eksplorasi sebanyak-banyaknya, tapi jangan lupa untuk menemukan yang benar-benar ingin ditekuni. Karena menjadi spesialisasi akan sesuatu bisa menjadi pembeda dirimu dengan yang lain.
4. Independensi vs Berpikiran Terbuka
Masih berkaitan dengan ekspektasi tentang kebebasan, mahasiswa ingin menunjukkan kemandirian dalam mengambil keputusan dan merencanakan masa depan. Tentu ini menjadi satu langkah yang baik menuju kedewasaan.
Hanya saja kamu tetap perlu berpikiran terbuka. Mau mendengarkan kritikan yang membangun dari orang-orang yang kamu percaya. Serta berpikir kritis dengan mencari tahu lebih dalam sebelum memutuskan sesuatu.
5. Ambisi Berprestasi vs Keseimbangan Hidup
Mahasiswa seringkali terdorong untuk mengukir banyak prestasi baik di bidang akademis maupun non akademis. Ikut berbagai kompetisi, berpartisipasi dalam beragam kegiatan, sambil menjaga nilai IPK.
Tentu itu bukan hal yang mudah untuk dijalani. Ada kala kamu dihadapkan dengan kegagalan yang bisa membuatmu kecewa. Di sinilah pentingnya growth mindset. Belajar dari kesalahan, lalu menjadikannya pijakan untuk bangkit menjadi lebih baik.
Temukan Soft Skill Pedia edisi lainnya.
Ikuti terus media sosial resmi kami melalui: Instagram (@djarumbeasiswaplus), Facebook Page (Djarum Beasiswa Plus), Twitter (@BeswanDjarum), LinkedIn (Djarum Beasiswa Plus), dan YouTube (Djarum Beasiswa Plus).